Prabowo Subianto Calon Kuat Menteri Pertahanan

- Sabtu, 19 Oktober 2019 | 18:05 WIB
(Antara/Sigid Kurniawan)
(Antara/Sigid Kurniawan)

Beredar kabar merapatnya Ketua Umum Gerindra, Prabowo Subianto, ke Istana untuk menghadiri undangan Presiden Joko Widodo, salah satunya membahas posisi partai Gerindra untuk periode 2019-2024.

Meski demikian, banyak kalangan yang menafsirkan hal itu sebagai sinyal kuat bahwa Gerindra bakal masuk ke dalam pemerintahan Jokowi atau menjadi koalisi. 

Prabowo pun disebut akan menjadi salah satu menteri di kabinet Jokowi. Pengamat politik Indobarometer, Muhammad Qudari, menanggapi hal itu adalah wajar. Sebab, Prabowo memiliki wawasan serta pengalaman yang cukup banyak dan bisa diaplikasikan membangun bangsa. 

"Saya kira memang beliau itu kan tentara, bahkan rising star pada masanya. Menurut saya, memang beliau ingin masuk ke dalam pemerintahan, untuk mengeksekusi ide-ide mengenai pertahanan yang ada di kepala beliau," tutur Qudari di Jakarta, Sabtu (19/10). 

Setidaknya ada dua posisi kementerian yang cocok dipegang Prabowo, yaitu Kementerian Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan dan Kementerian Pertahanan. 

"Pertahanan itu kan ada dua tataran, pertama tataran kebijakan dan kedua tataran praktek. Tentara itu kan tataran praktek atau teknis, nah sekarang pada tataran kebijakan, mungkin ini saatnya," kata Qudari. 

"Akan tetapi, kalau ditanya kepada pak Prabowo, pilih mana, saya rasa beliau pilih Menteri Pertahanan karena arsitektur pertahanan itu kan yang membuat ya menteri pertahanan, bukan Menkopolhukam," imbuhnya. 

Sementara itu, Ketua DPP Partai Gerindra, Ahmad Riza Patria, sebelumnya menyatakan posisi partai Gerindra nanti di periode 2019-2024 bisa berada di dalam pemerintahan (Koalisi) maupun diluar pemerintahan (Oposisi).

Adapun terkait porsi jabatan menteri dari Gerindra, dirinya menegaskan bahwa partainya tidak pernah meminta posisi menteri. 

"Kita tak pernah minta, kami sampaikan tak berubah. Jadi kami sampaikan ke beliau pak Jokowi, visi misi kita untuk kepentingan bangsa dan negara," tutur Riza. 

"Kita membantu dalam posisi yang pasif, kita tau diri kare a bukan partai pendukung. Jadi kita siap di luar sebagai penyeimbang," ujar Riza. (SN)

Artikel Menarik Lainnya

Editor: Administrator

Rekomendasi

Terkini

X