Sekjen Gerindra Minta Buzzer Jangan Gunakan Medsos untuk Adu Domba

- Minggu, 6 November 2022 | 09:32 WIB
Sekjen Gerindra Ahmad Muzani (INDOZONE/Harits Tryan)
Sekjen Gerindra Ahmad Muzani (INDOZONE/Harits Tryan)

Sekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani meminta kepada para buzzer politik agar tidak mengorbankan persatuan, kesatuan dan kerukunan di tengah masyarakat dalam narasi mendukung calon presiden (Capres) 2024. Menurutnya, para buzzer boleh saja mengunggulkan capres yang didukung, namun jangan sampai menjelek-jelekkan kandidat lain.

"Untuk itu para buzer boleh agungkan calon presidennya, boleh unggulkan porgram capresnya. Tapi jangan menjelek-jelekan orang lain, jangan mengorbankan persatuan kesatuan dan kerukunan masyarakat kita,” kata Muzani melalui keterangan tertulis, Minggu (6/11/2022).

Baca Juga: Tidak Ada Beban Koalisi, Gerindra Siap Bekerja Sama dengan Partai Manapun

Muzani, mengharapkan masyarakat agar menggunakan media sosial untuk mendukung produktivitas. Dia juga meminta agar media sosial jangan digunakan untuk mengadu domba lantaran bisa memecah belah bangsa dan persaudaraan antar umat. 

“Gunakanlah handphone untuk mendukung produktivitas. Jangan gunakan handphone untuk mengadu domba, memfitnah karena itu bisa memecah belah bangsa dan persaudaraan antar umat," ujar Muzani.

-
Sekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani (INDOZONE/Harits Tryan)

Baca Juga: Sekjen Gerindra Sebut Ada Kecenderungan Calon Pemimpin Hanya Bikin Tempat Selfie

Lebih lanjut, Wakil Ketua MPR RI ini mengungkapkan,  kehidupan berbangsa dan bernegara saat ini sedang dalam ketidakpastian. Hal itu, kata dia, menyebabkan harga-harga bahan pokok hingga BBM mengalami kenaikan. 

Oleh karena itu, lanjut Muzani, membangun optimisme serta semangat persatuan dan kesatuan di tengah masyarakat dan umat menjadi penting. Apalagi, kata dia, Indonesia akan melaksanakan Pemilu pada 2024 mendatang. 

"Jangan kita saling fitnah, saling gontok-gontokan. Kita harus jaga ukhuwah islamiyah. 2024 akan ada pemilu pilpres, perbedaan pilihan politik hal yang biasa. Tapi kita harus tetap bersatu membangun bangsa Indonesia," ungkap Muzani. 

"Bangsa kita sangatlah besar. Yang sudah lalu biarlah berlalu. Upaya para kyai, habaib, dan ulama-ulama kita untuk terus merukunkan umat dan masyarakat guna menjaga persatuan jangan diganggu dengan kepentingan-kepentingan politik," imbuhnya.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Edi Hidayat

Tags

Rekomendasi

Terkini

X