Heboh Penemuan Batu Andesit Berangka Tahun di Tulungagung, Diduga Bangunan Candi Terkubur

- Selasa, 20 September 2022 | 21:35 WIB
Diduga candi terkubur (Z Creators/Firman Imansyah)
Diduga candi terkubur (Z Creators/Firman Imansyah)

Warga Desa Ngranti melaporkan penemuan batu andesit berangka tahun yang selama ini tergeletak di pekarangan rumah warga, tidak hanya itu saja, sebab warga juga melaporkan temuan dua titik sumur kuno yang lokasinya enggak jauh dari temuan batu andesit tersebut.

Kepala Desa Ngranti, Kecamatan Boyolangu, Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur, Yulianto mengatakan, temuan batu andesit berangka tahun dan sumur kuno serta batu bata merah berserakan di sekitar lokasi merupakan penemuan lama.

-
Seorang pria mengukur panjang batu andesit berangka tahun di Desa Ngranti (Z Creators/Firmanto Imansyah)

Namun warga masyarakat enggak tahu harus bagaimana dengan adanya penemuan tersebut. Bahkan salah satu warga memanfaatkan temuan lumpang di sekitar lokasi untuk alat penghancur jagung sehari-hari.

Yulianto mengungkapkan, warga sekitar juga masih memanfaatkan air dari sumur kuno tersebut untuk menyirami tanaman di sekitar sumur saat musim tanam tiba. Dahulu air dari sumur itu juga digunakan untuk kebutuhan sehari-hari, namun kini salah satu sumur sudah ditutup dengan coran karena lokasinya yang ada di dekat jalan desa.

"Nah karena kita juga ingin mengetahui asal usul desa kami ini seperti apa, makanya temuan ini kita sampaikan kepada pemerintah, nantinya kalau ada tim yang turun dan meneliti lebih lanjut, kami sangat senang," terangnya Senin (19/09/2022).

-
Detail Batu Andesit berangka tahun di Desa Ngranti (Z Creators/Firman Imansyah)

Sementara itu, pemerhati sejarah dari Komunitas Khazanah Peduli Budaya Kabupaten Tulungagung, Bambang Eko Ariadi mengatakan, batu berangka tahun di lokasi tersebut merupakan batu andesit dengan ukuran panjang 156 cm,  tinggi 46 cm dan lebar 26 cm.

Pada batu tersebut terdapat relief bunga ceplok di kiri kanan angka tahun, sedangkan angka tahun yang ada di batu tersebut jika dibaca menunjukkan angka tahun 1360 saka atau 1438 Masehi.

"Kalau di zaman itu, kemungkinan di jaman Majapahit saat pemerintahan Ratu Suhita, tapi ini masih kemungkinan, perlu pendalaman lebih lanjut," jelasnya.

-
Salah satu warga menunjukkan pecahan batu andesit yang diduga alat penumbuk bumbu (Z Creators/Firman Imansyah)

Bambang mengungkapkan, batu berangka tahun seperti ini biasanya ditemukan di bagian atas pintu masuk sebuah bangunan candi, bukan tidak mungkin, di sekitar lokasi penemuan merupakan bangunan candi yang kini sudah terkubur.

"Biasanya ini posisinya di bagian atas pintu masuk candi, biasanya seperti itu, tapi perlu pendalaman lagi," ucapnya.

Bambang mengungkapkan, untuk ukuran lumpang yang kini masih dimanfaatkan masyarakat tersebut memiliki diameter sekitar 59 cm, dengan tinggi 49 cm, lumpang tersebut juga terbuat dari batu andesit.

"Ndak papa kalau masih dimanfaatkan warga, itu yang malah kita inginkan, artinya tidak dibiarkan tapi malah dimanfaatkan, asal jangan malah dijual atau sengaja dihilangkan," ucapnya.

Sementara itu di sekitar sumur kuno, Bambang mendapati pecahan batu andesit yang diduga bagian dari peralatan kuno untuk menggerus bumbu pada zaman dahulu, selain itu batu bata merah juga ditemukan berserakan di sekitar sumur kuno.

Ukuran batu bata merah sendiri lebih lebar dan lebih tebal jika dibandingkan dengan batu bata merah pada zaman modern ini.

Halaman:

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

X