Pakde Karwo Disebut Kembali ke Golkar, Bakal Dongkrak Elektabilitas di Jatim?

- Rabu, 4 Januari 2023 | 20:01 WIB
Ilustrasi pemilu (ANTARA)
Ilustrasi pemilu (ANTARA)

Mantan Gubernur Jawa Timur (Jatim) Soekarwo (Pakde Karwo) meninggalkan Partai Demokrat, lalu disebut hijrah ke Partai Golkar. Kepindahan Soekarwo akan membuat dampak signifikan terhadap peta politik di Jatim.

Ketua DPP Partai Golkar, Dave Laksono, mengatakan Pakde Karwo kembali bergabung dengan partai berlambang pohon beringin ini. Golkar memberikan jabatan Wakil Ketua Dewan Pakar Partai Golkar.

"Informasi terakhir, bahwa dia akan menjabat sebagai salah satu Wakil Ketua Dewan Pakar," kata Dave saat dikonfirmasi dikutip, Rabu (4/1/2023).

-
Ilustrasi surat suara pemilu (ANTARA FOTO/Nyoman Hendra Wibowo)

Baca Juga: KIB Harus Segera Umumkan Capres 2024, Tahun 2023 Waktu yang Tepat

Pindahnya Pakde Karwo dinilai memberikan dampak positif terhadap elektabilitas Partai Golkar. Pengamat politik dari Universitas Trunojoyo Madura, Surokim Abdussalam, menilai masuknya Pakde Karwo ke Partai Golkar akan berpengaruh besar terhadap perubahan peta kekuatan partai politik di Jatim.

"Kehadiran Pak Karwo memang sebagai tokoh dan patron akan berpengaruh di Jawa Timur, tapi kalau level nasional, ya, tidak terlalu menurut saya," ucapnya.

Surokim menerangkan, Pakde Karwo punya pengaruh signifikan di Jatim. Tercatat, Pakde Karwo tercatat pernah menduduki jabatan sebagai gubernur Jatim selama dua periode.

"Kalau di Jatim signifikan karena memang beliau jadi gubernur dua kali, kontestasi pilgub dua kali, jaringan, pengalaman lapangan, kontes untuk meraih vooters, memang beliau punya basis," tambahnya.

"Untuk kontestasi politik di Jawa Timur, kehadiran Pakde Karwo saya kira membawa energi baru untuk Golkar yang baru saja ditimpa masalah tangkap tangan KPK," ungkapnya.

Sementara itu, Guru Besar FISIP Universitas, Airlangga Surabaya, Jatim, Hendri Subiakto mengatakan Pakde Karwo adalah politisi kawakan dan berpengaruh di Jawa Timur. Dia memiliki sejarah yang panjang bersama Partai Golkar sebelum bergabung dengan Demokrat.

“Memang dari dulu dia Golkar. Sekarang, Demokrat merosot, ditambah anaknya, Bayu Erlangga yang secara hitungan menang tapi DPP Demokrat memilih Emil Dardak,“ jelas Hendri.

Kemudian, Pakde Karwo tidak mendapatkan manfaat dari bergabungnya dengan Demokrat, dan pamor partai itu pun meredup.

Baca Juga: Penetapan Kandidat Capres Tak hanya Berdasarkan Elektoral Saja, Ini Penyebabnya

"Terutama peluang di Jawa Timur meredup. Selama tidak ada peristiwa politik yg luar biasa. Itu kemungkinan pertimbangan Pakde Karwo sebagai politisi kawakan di Jawa Timur, dia balik ke partai yg lama dimana dulu banyak terlibat saat belum jadi Gubernur,” jelas Hendri.

Halaman:

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

Berawal Saling Tatap, ODGJ Bacok Tetangga di Kepala

Selasa, 23 April 2024 | 19:30 WIB
X