Curhat Staf Khusus Gubernur DKI yang Merasa Dikerjai Lion Air

- Senin, 3 Juni 2019 | 12:30 WIB
INSTAGRAM/LION AIR
INSTAGRAM/LION AIR

Maskapai penerbangan Lion Air kembali menjadi perbincangan netizen. Kali ini, staf Khusus Gubernur DKI Jakarta M Chozun Amirullah yang merasa "dikerjai" Lion Air.

Pengalaman pahit ini diunggah Chozin di akun Facebook miliknya. Kejadian ini terjadi jelang Hari Raya Lebaran 2019. tepatnya pada Minggu (2/6/2019). 

Dalam tulisannya, Chozin mengaku sudah membeli tiket jauh-jauh hari. Namun siapa sangka, setelah melakukan proses check-in, kursi yang dipesannya sudah terisi.

"Saat data saya diinput, petugas mengatakan bahwa saya tidak bisa chek-in karena kursi sudah terisi penuh. Petugas menanyakan kepada saya, 'Bapak tidak check-in online ya?'. Saya pun nanya balik, 'memang ada aturan baru harus check-in online ya? Setahu saya check-in online hanya salah satu opsi saja. Selain online khan bisa check-in langsung di counter asal waktunya masih cukup. Dan waktu saya masih sangat cukup. Tetapi petugas tersebut memberikan penjelasan bahwa dirinya sudah tidak bisa diinput karena kursi sudah terisi," demikian cerita Chozin yang dikutip dari Facebook miliknya.

Mantan staf khusus di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan itu lantas meminta dipertemukan dengan manajer yang bertugas. Namun, dia kemudian diarahkan untuk melapor ke bagian customer service. Tawaran itu ditolak karena antrian yang panjang. 

"Saya sampaikan, 'Mas, lihat! Counter customer service antriannya panjang begitu. Kalau saya ke sana sekarang, saya harus melalui antrian panjang lagi. Begitu sampai dapat giliran di counter pasti mereka akan bilang kalau saya terlambat dan sekarang pesawat sudah boarding," lanjutnya.

Sesuai dugaan, Chozin tak mendapatkan jawaban yang melegakan. Dia pun harus rela karena tak bisa menggunakan tiket pesawat yang sudah dibelinya jauh-jauh hari. 

"Setelah lama ngantri, saya bertemu dengan petugas customer service bernama Riska Devianty. Lalu saya ceritakan permasalahan di counter 26 tadi secara runtut, sebagaimana di atas. Dan.... benar. Mbak-nya menjawab persis dengan yang saya duga: tidak bisa membantu, tiket saya hangus, tidak ada alternatif pengganti penerbangan, dengan alasan saya terlambat boarding," tulisnya. 

"Btw, ada statemen yang tidak konsisten dipakai oleh satu counter dengan counter lainnya: di counter 26 ditolak dengan alasan kursinya sudah penuh diisi orang lain, sementra di counter customer service dikatakan kursinya masih kosong (tetapi karena terlambat check-in jadi tidak bisa masuk). Duh....!"

Mantan Ketua Umum PB HMI ini sempat bertemu dengan supervisor customer service Lion Air. Namun, dia mendapatkan jawaban yang sama. Tiketnya dianggap hangus karena terlambat. 

"Saya sudah tidak berharap tiket saya diganti atau uang saya kembali. Soal keburukan manajemen Lion Air, saya sudah tahu dengan sejak lama. Kejadian hari ini hanya mengkonfirmasi persepsi publik itu, bahwa ternyata saya juga mengalaminya. Mungkin ada puluhan, ratusan atau ribuan pelanggan lain mengalami hal serupa (semoga tidak) tetapi tidak pernah bercerita," cerita Chozin.

Di akhir curahan hatinya, Chozin mengaku kapok untuk memakai jasa penerbangan yang dikenal berbiaya murah ini. "Semoga saya bisa segera bertaubat, dan menempuh jalan penerbangan yang diridhoi Tuhan. Selesai," ujarnya. 


Cerita Chozin pun mendapat komentar beragam dari netizen. Banyak yang mendoakan Chozin mendapatkan pengganti yang terbaik.

"Insya Allah pak akan diganti dengan yang terbaik. Dan pasti ada hikmahnya di balik ini semua," ujar salah satu warganet.

Editor: Administrator

Rekomendasi

Terkini

X