Dalam Keadaan Koma, Akbar Alamsyah Telah Ditetapkan Sebagai Tersangka

- Sabtu, 12 Oktober 2019 | 13:16 WIB
ANTARA FOTO/Galih Pradipta
ANTARA FOTO/Galih Pradipta

Kericuhan unjuk rasa yang terjadi di depan gedung DPR RI beberapa minggu yang lalu hingga kini masih menjadi perbincangan publik. Bagaimana tidak, unjuk rasa yang diikuti oleh ribuan massa ini sampai menimbulkan korban jiwa dan luka-luka, salah satunya ialah korban meninggal atas nama Akbar Alamsyah.

Terkait dengan meninggalnya Akbar, pihak kepolisian membenarkan bahwa Akbar meninggal akibat terlibat dalam bentrokan di Komplek Parlemen Senayan, berstatus tersangka meski dalam kondisi koma.

Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono mengatakan penetapan Akbar sebagai tersangka didasarkan pada keterangan sejumlah saksi yang mengatakan Akbar terlibat dalam penyerangan terhadap aparat.

-
ANTARA/Fianda Rassat

"Perusuh yang kita tangkap, kita lakukan pemeriksaan dan tentunya ada saksi yang diperiksa, juga yang ikut diamankan yang menyatakan yang bersangkutan ikut melempari petugas, merusak dan sebagainya," kata Argo di Polda Metro Jaya, Jumat (11/10).

Argo mengatakan bahwa penetapan status tersangka pada Akbar  terkait dengan aksi unjuk rasa di Kompleks Parlemen Senayan pada 25 September  2019. Hingga kini, Polda Metro Jaya belum mengetahui apa penyebab luka maupun penyebab kematian Akbar.

-
ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat

"Itu masih kita update dari dokter, sampai sekarang belum mendapatkan, memang ada luka di kepala," kata Argo.

Seperti yang diberitakan sebelumnya, Fitri Rahmayani, kakak kandung Akbar Alamsyah, menceritakan bahwa Akbar telah hilang pada tanggal 26 September 2019 setelah malam sebelumnya Rabu (25/9) pergi menonton demo di kawasan Palmerah, Jakarta Barat, bersama dua temannya. Pihak keluarga baru dikabari bahwa Akbar hilang pada Jumat (27/9). Kabar ini disampaikan oleh teman-teman Akbar yang telah mencari keberadaannya usai kericuhan terjadi.

Di hari yang sama pula, Fitri bersama ibunya mencoba mencari tahu kabar dan keberadaan Akbar dengan mendatangi sejumlah rumah sakit dan kantor polisi dan menyebar informasi melalui pesan berantai media sosial. Kemudian pada tanggal 27 September, keluarga menemukan identitas nama Akbar Alamsyah di kantor Polres Metro Jakarta Barat.

-
Twitter/@Lini_ZQ

"Di Polres Jakbar ada nama Akbar tertulis di situ, tapi kami tidak dibolehkan menjenguk ataupun melihat, Mama sempat nitip ke petugas makanan dan pakaian buat Akbar tapi tidak tahu dikasih, apa enggak," ujar Fitri.

Keluarga Akbar mendapatkan pesan berantai melalui grup WA yang mengabarkan bahwa ada korban tanpa identitas dirawat di RS Pelni. Mendapat kabar ini, pihak keluarga langsung menyusul ke RS Pelni. Namun setibanya di RS Pelni, Akbar dikabarkan telah dirujuk ke RS Polri Kramatjati sekitar pukul 12.30 WIB.

"Padahal di jam itu kami sedang di Polres Jakarta Barat, di sana petugas tidak ada kasih info apa-apa soal Akbar, cuma bilang nama Akbar ada di situ, tapi tidak bisa dikunjungi karena urusan pemeriksaan," ucap Fitri.

Fitri tiba di RS Polri di Kramatjati pada pukul 00.30 WIB. Namun, ia tak diizinkan bertemu karena alasan sudah lewat jam besuk. Kemudian pada hari berikutnya, pihak keluarga kembali mendatangi RS Polri Kramatjati pada Sabtu (28/9). Pihak keluarga dibolehkan melihat Akbar yang dirawat di ruang ICU. Petugas lanjut Fitri, membatasi hanya boleh orang tua salah satu untuk berada di dalam yang lainnya tidak dibolehkan. Namun, kondisi Akbar saat berada di ruang ICU RS Kramatjati, tak bisa dikenali, karena membengkak dan dipasang selang di bagian mulut.

-
Twitter/@Lini_ZQ

"Mama yang liat, wajahnya itu sudah tidak bisa dikenali, kepalanya besar kayak kena tumor gitu, bibirnya jontor, bengkak sampai menutup lobang hidung, mata kiri bengkak, kalau badan sampai kaki baik-baik saja tidak ada tanda luka atau apa," imbuhnya.

Fitri sebenarnya merasa ada yang janggal dengan kematian sang adik. Namun, dugaan dari keluarga ini tidak cukup sebagai bukti untuk mengetahui apa penyebab Akbar meninggal dunia. Sementara selama ini, Fitri merasa bahwa Akbar tak pernah memiliki riwayat penyakit tertentu. Tapi ketika ditemukan di rumah sakit, Akbar harus jalani operasi, ada catatan mengatakan infeksi saluran kemih dan harus menjalani cuci darah selama lima kali. 

Halaman:

Editor: Administrator

Rekomendasi

Terkini

X