KPAI, Tolong Dengar Curhat Orang Tua

- Rabu, 11 September 2019 | 18:25 WIB
Peserta Audisi Umum Djarum Beasiswa Bulutangkis. (dok. PB Djarum)
Peserta Audisi Umum Djarum Beasiswa Bulutangkis. (dok. PB Djarum)

Polemik soal dugaan eksploitasi anak di Audisi Umum Djarum Beasiswa Bulutangkis masih jadi pembicaraan publik. Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) tetap keukeuh audisi itu melanggar peraturan pemerintah.

KPAI meminta PB Djarum untuk tidak melibatkan anak-anak dalam kegiatan yang mempromosikan dan disponsori industri rokok.

Sayangnya, tak semua pihak sepakat dengan KPAI. Sejumlah orang tua, khususnya peserta audisi, justru tak melihat adanya ekploitasi anak. 

"Saya sebenarnya juga sangat kecewa dengan tudingan-tudingan yang KPAI lontarkan. Dari sudut pandang saya, apa yang dilakukan Djarum Foundation itu bukan eksploitasi anak," kata Helmi Kristiawan Wijaya, salah satu orang tua, kepada VOA.

 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

A post shared by INDOZONE - #KAMUHARUSTAU (@indozone.id) on

Menurutnya, apa yang dilakukan Djarum Foundation hanya semata-mata bentuk pembinaan dari awal. 

"Apalagi jika altet yang dibina Djarum Foundation itu berlatar belakang dari keluarga yang tidak mampu, itu kan sangat berharga buat anak dan orang tuanya," kata Helmi kepada VOA.

Hal itu diamini Cindy, orang tua peserta Audisi Umum Djarum Beasiswa Bulutangkis 2019. Dia merasa sangat terbantu dengan adanya audisi yang dilakukan Djarum Foundation. 

"Tidak banyak klub-klub lain yang mengadakan pencarian bakat di banyak daerah Indonesia seperti PB Djarum," tutur Cindy.

Sementara Septi menyebut Audisi Umum Djarum sangat membantu, khususnya anak yang berasal dari daerah. Ajang ini menjadi wadah buat mereka untuk menyalurkan bakat mereka.

"Apakah KPAI mau bertanggung jawab atas dihentikannya audisi ini sehingga anak-anak kami tetap bisa menyalurkan bakat," ujar Septi yang berkali-kali mengikutkan anaknya ikut Audisi Umum Djarum.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

X