Roby Kapok Ikut Seleksi Capim KPK, Dulu Dapat 14 Suara Sekarang Nol

- Jumat, 13 September 2019 | 21:16 WIB
 Calon pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Roby Arya B menjalani uji kepatutan dan kelayakan di ruang rapat Komisi III DPR, Senayan, Jakarta, Kamis (12/9). (Antara/Nova Wahyudi)
Calon pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Roby Arya B menjalani uji kepatutan dan kelayakan di ruang rapat Komisi III DPR, Senayan, Jakarta, Kamis (12/9). (Antara/Nova Wahyudi)

Calon pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (capim KPK) Roby Arya Brata harus rela tidak terpilih kembali dalam seleksi komisioner lembaga anti rasuah.

Dua kali mencalonkan, Roby tidak lolos dari penentuan terakhir, yakni pemilihan di DPR. Bahkan dalam pemilihan kali ini Roby tidak mendapatkan suara. 

Saat seleksi capim KPK 2015-2019, Roby mendapat 14 suara. Padahal mayoritas anggota Komisi III DPR masih orang yang sama saat Roby mencoba peruntungan di seleksi capim KPK periode 2015-2019. Namun bukan cuma Roby yang mendapat nol suara, I Nyoman Wara dan Johanis Tanak juga bernasip sama. 

-
Hasil perhitungan suara pemiliihan calon pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi di Komisi III DPR, Kamis (12/9). (Setkab)

Roby mengaku seleksi capim KPK kali ini merupakan yang terakhir bagi dirinya untuk masuk ke KPK. Sebelumnya Roby sudah tiga kali gagal lolos seleksi jabatan di KPK. Pertama seleksi capim, terus seleksi calon penasihat KPK terakhir seleksi calon Sekjen KPK.  

"Ini pencalonan saya yang terakhir. Setelah ini kalau engak terpilih saya berjanji tidak akan mencalonkan lagi," kata Roby saat di ruang Komisi III DPR, Jakarta, Kamis (12/9).

Rekam Jejak Roby

Meski tak lolos seleksi jabatan di KPK bukan berarti Asisten Deputi Bidang Ekonomi Makro, Penanaman Modal, dan Badan Usaha Sekretariat Kabinet ini tidak memiliki pengalaman.

Dua tahun setelah lulus program doktoral di Australia National University, Roby berkiprah di lingkungan istana negara. Roby pernah menjabat Asisten Kepala Unit Kerja Presiden Pengelolaan Program dan Birokrasi pada 2008 hingga 2010 sebelum menjadi Asisten Deputi di bidang Ekonomi Makro. 

-
Capim KPK Roby Arya Brata menjalani uji publik di hadapan pansel dan panelis, di Gedung Sekretariat Negara, Jakarta, Kamis (29/8). (Antara/Desca Lidya Natalia).

Selain membantu Presiden Joko Widodo, Roby juga aktif menjadi dosen Program Pascasarjana Fakultas Ekonomi di Universitas Indonesia. Ia juga pernah menjadi analis hukum di Komnas HAM pada 1993 hingga 1995. 

Roby merupakan lulusan Fakultas Hukum Universitas Padjajaran, University of Wellington untuk program magister dan Australia National University untuk program doktoral.

Roby Arya pernah menerima Penghargaan Inovasi Administrasi Negara (INAGARA Award) Tingkat Nasional Tahun 2018. Roby menjadi satu di antara 10 nominator penghargaan tersebut.

INAGARA Award adalah penghargaan dan apresiasi tertinggi dari Lembaga Administrasi Negara (LAN) yang diberikan kepada proyek dan gagasan inovasi yang berdampak signifikan terhadap perbaikan kinerja organisasi dan pemerintahan/administrasi negara.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Rekomendasi

Terkini

Berawal Saling Tatap, ODGJ Bacok Tetangga di Kepala

Selasa, 23 April 2024 | 19:30 WIB
X