Gerindra dan NasDem Tepis Kabar Ada Lobi Agar Presiden 3 Periode

- Selasa, 22 Juni 2021 | 18:12 WIB
Prabowo Subianto (kiri) dan Joko Widodo bertatap muka di Stasiun MRT Lebak Bulus, Sabtu (13/7/2019). (Setkab.go.id)
Prabowo Subianto (kiri) dan Joko Widodo bertatap muka di Stasiun MRT Lebak Bulus, Sabtu (13/7/2019). (Setkab.go.id)

Ketua Harian Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad mengaku tak pernah mendengar gerakan dari pihak Istana guna memastikan wacana masa jabatan Presiden menjadi tiga periode.

“Kemudian ada kabar bahwa ada gerak-gerak istana saya belum pernah dengar,” kata Dasco di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (22/6/2021).

Dasco mengaku hanya mendapatkan kabar jika Istana sedang gencar menekan laju Covid-19 dan bukan malah mengurusi masa jabatan Presiden.

Baca Juga: NasDem Tolak Wacana Tiga Periode Presiden, Ini Alasannya

“Karena gerakan istana yang ada saat ini adalah mereka sedang gencar ingin menekan laju Covid-19. Presiden siang-malam ratas itu untuk menekan laju Covid-19 dan pemulihan ekonomi nasional,” tegasnya.

Di sisi lain, Wakil Ketua DPR RI ini menyampaikan jika Partai Gerindra berpegang teguh dengan undang-undang dasar terkait masa jabatan Presiden ini. 

“Soal wacana tiga periode kita sudah sampaikan bahwa sampai saat ini kita masih berpatokan dengan UUD kita bahwa presiden itu menjabat hanya maksimal dua periode,”  jelas Dasco.

Terpisah, Sekertaris Fraksi Partai NasDem Saan Mustopa mengatakan hingga tidak pernah mendegar adanya penambahan masa jabatan presiden menjadi tiga periode. Begitu juga skenario lainnya yaitu tukar guling dengan penambahan masa jabatan anggota legislatif.

"Sampai hari ini belum ada. Jadi tidak ada pembahasan terkait dengan soal penambahan apakah itu masa jabatan presiden, apakah itu terkait dengan masa jabatan di legislatif," kata Saan.

Wakil Ketua Komisi II DPR RI ini menegaskan, Partai NasDem tidak ingin mengubah periodesasi baik eksekutif maupun legislatif.

"Semuanya sampai hari ini kita tetap ingin bahwa semua proses periodesasi di pemerintahan maupun di legislatif itu normal saja seperti hari ini," tandas Saan.

Kemudian, dia menekankan Partai koalisi pemerintah juga tidak pernah membahas hal penambahan masa jabatan Presiden ini.

"Sama sekali di koalisi tidak pernah membicarakan soal itu," tutupnya.

Artikel Menarik Lainnya: 

Editor: Fahmy Fotaleno

Tags

Rekomendasi

Terkini

X