Anggota Komisi VI DPR RI Andre Rosiade mengusulkan kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) agar sirkuit Mandalika, Nusa Tenggara Barat (NTB) dapat menyelenggarakan perhelatan balapan jet darat dunia, Formula 1 (F1) di tahun 2023 atau 2024.
Hal tersebut dikatakan usai gelaran World Superbike (WSBK) Mandalika 2021 diselenggarakan pada 19-21 November 2021. Selain race yang sukses dan dibanjiri penonton dalam dan luar negeri, gelaran WSBK juga sukses membangkitkan ekonomi NTB di tengah pandemi Covid-19.
“Karena itulah, tidak ada salahnya kami mengusulkan kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) Mandalika menggelar Formula 1 (F1) tahun 2023 atau di awal 2024,” ujar Andre kepada wartawan, Senin (22/11/2021).
Apalagi, kata Andre, dampaknya secara langsung dapat diterima Indonesia. Disisi lain agar perhelatan F1 bisa digelar di Mandalika, maka beberapa fasilitas bisa ditambahkan terlebih dahulu.
Baca juga: World Superbike 2021 Berakhir, Sirkuit Mandalika Bersiap untuk MotoGP 2022
“Peluang F1 ini besar, karena fasilitas sirkuit Mandalika yang sudah sesuai untuk F1. Tinggal ditambahkan fasilitas penerangan dan sistem sinyal elektroniknya saja,” kata Andre.
Politikus Gerindra ini memastikan, usulan Mandalika menggelar F1 bukan untuk gaya-gayaan ataupun membuang-buang uang. Tapi melihat besarnya peluang untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
“Usulan ini tidak muluk-muluk dan kami rasa layak untuk dipertimbangkan karena akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Malaysia dan Singapura saja bisa, tentu harapan kita semua Indonesia juga bisa,” kata Andre menegaskan.
Ia berharap rencana Mandalika yang akan menjadi tuan rumah Moto GP pada Maret 2022 mendatang bisa berjalan dengan lancar. Hal ini memberikan dampak positif bagi masyarakat NTB.
“Semoga rencana Mandalika jadi tuan rumah Moto GP Maret 2022 juga berjalan lancar, menyusul suksesnya WSBK hari ini. Kami melihat WSBK telah membantu percepatan pemulihan ekonomi di NTB. Hotel penuh, wisma penuh, dan sampai rumah-rumah penduduk juga dipakai untuk tempat istirahat pengunjung. Belum lagi industri wisata dan UMKM lainnya,” kata Andre.
