Pasukan Houthi Yaman mengklaim telah menyerang sejumlah kota di Arab Saudi dengan 14 pesawat tak berawak. Houthi menyatakan serangan tersebut dilancarkan untuk merespons pengepungan Yaman yang dilakukan koalisi Arab yang dipimpin Saudi.
"Serangan ini merupakan tanggapan atas eskalasi agresi koalisi Arab yang dipimpin Saudi dan kelanjutan dari kejahatan dan pengepungan Yaman," kata juru bicara militer Houthi, Yahya Saree, dilansir Aljazeera, Minggu (21/11/2021).
Menurutnya, serangan tersebut menyasar kilang perusahaan minyak nasional Arab Saudi, Saudi Arabian Oil Co, alias Saudi Aramco. Selain itu, serangan juga ditujukan pada sejumlah titik lokasi militer di Riyadh, Jeddah, Abha, Jizan, dan Najran.
Namun Aljazeera menyebut, ada sejumlah pernyataan yang salah dalam informasi yang dikatakan Saree. Kesalahan tersebut adalah penyebutan nama bandaran internasional di Jeddah, dan lokasi pangkalan Raja Khalid yang disebut di Riyadh, padahal berada di wilayah selatan Kerajaan Saudi.
Di sisi lain, Koalisi Arab Saudi menyerang 13 sasaran di Yaman. Saudi Press Agency (SPA) menyebut serangan koalisi menghantam sejumlah titik militer, seperti depot senjata, sistem pertahanan udara, dan sistem komunikasi drone di ibu kota Sanaa, serta Provinsi Saada dan Marib.
