Ahli hukum tata negara, Refly Harun blak-blakan menjelaskan akibat pelemahan KPK, kini Novel Baswedan tak lagi dianggap sebagai orang yang pernah menangani kasus-kasus besar di Indonesia.
"Orang seperti Novel Baswedan kini tak lagi dilihat sebagai orang yang selama ini menggarap kasus-kasus besar," kata Refly Harun, seperti dikutip Indozone melalui kanal YouTube Refly Harun, Rabu (5/5/2021).
Namun, kini Novel Baswedan malah dilihat sebagai sebuah radikalisme di KPK karena pembawaannya dan penampilannya yang mencirikan kelompok kanan.
Refly Harun juga menyebut Novel Baswedan sebagai korban dari mafia korupsi yang bahkan sudah membutakan matanya.
"Tapi kini (Novel Baswedan) malah dilihatnya sebagai sebuah arus radikalisme di KPK. Karena mungkin jenggotnya, mungkin pembawaanya yang mencirikan kelompok kanan. Akhirnya orang malah tidak berpikir bahwa dia adalah korban dari sebuah mafia korupsi yang sudah membutakan matanya," ujar Refly.
Refly Harun lalu mengungkap, ada beberapa orang yang sangat tega kepada Novel Baswedan karena tak hanya dibutakan, diperlakukan tidak adil, bahkan juga terancam akan dipecat.
"Tapi yang terjadi adalah, ada juga kelompok orang sebenarnya sangat tega kepada Novel Baswedan, tidak hanya dibutakan tapi juga diperlakukan tidak adil dan sekarang sepertinya akan terancam dipecat dari KPK karena tidak lulus (ujian)," sambung Refly Harun.
