Pihak berwenang Sudan melaporkan bahwa upaya kudeta pada hari Selasa (21/9/2021) oleh sekelompok tentara berhasil digagalkan dan militer tetap memegang kendali.
"Ada upaya kudeta yang gagal, orang-orang harus menghadapinya," lapor media pemerintah, dikutip BBC.
Laporan dari ibu kota Khartoum dan Omdurman mengatakan telah terjadi aktivitas militer yang intens, dan jembatan di seberang Sungai Nil telah ditutup.
Dilansir BBC, para komplotan telah mencoba untuk mengambil alih gedung media pemerintah. Namun, pemerintah Sudan mengatakan langkah-langkah sedang diambil untuk mengatasi situasi tersebut.
Situation still foggy in #Sudan.
Reports of #coup attempt in #Sudan that has been contained are still not confirmed.
However there were movements of military tanks in the streets, closed roads & intense presence of army in certain locations.
Statement from Army expected. pic.twitter.com/Er4m4bxpBn— Nada. (@NadaWanni) September 21, 2021
Dilansir Reuters, juru bicara militer Mohamed Al Faki Suleiman mengatakan interogasi terhadap tersangka akan segera dimulai.
Sudan saat ini diperintah oleh pemerintah transisi yang terdiri dari perwakilan sipil dan militer yang dilantik setelah penggulingan Bashir dan ditugaskan untuk mengawasi kembalinya pemerintahan sipil penuh.
Baca juga: Pilu Warga Sudan Selatan Bertahan Hidup dengan Makan Dedaunan
Dilansir Al Jazeera, perpecahan politik yang mendalam dan masalah ekonomi kronis yang diwarisi dari rezim Bashir telah membayangi transisi tersebut.
Dalam beberapa bulan terakhir, pemerintah telah melakukan serangkaian reformasi ekonomi yang keras agar memenuhi syarat untuk mendapatkan keringanan utang dari Dana Moneter Internasional.
Langkah-langkah tersebut, mencakup pemotongan subsidi dan pelampungan pound Sudan yang dikelola, hal ini dipandang banyak orang Sudan terlalu keras.
