Keren, Kapal Untuk Penyeberangan Danau Toba Segera Beroperasi

- Minggu, 10 November 2019 | 11:12 WIB
Kapal RoRo Kapasitas 300 GT yang dibangun oleh Ditjen Perhubungan Darat Kemenhub Untuk Danau Toba. (Humas Ditjen Hubdat Kemenhub).
Kapal RoRo Kapasitas 300 GT yang dibangun oleh Ditjen Perhubungan Darat Kemenhub Untuk Danau Toba. (Humas Ditjen Hubdat Kemenhub).

Kementerian Perhubungan (Kemenhub) kembali melakukan pengapungan kapal kapal penyeberangan (Roll On Roll Off/RoRo) kapasitas 300 GT (Gross Ton) untuk melayani penyeberangan wisatawan di danau Toba, Sumatera Utara. 

"Semenjak tahun 2017-2018 tidak kurang dari Rp 700 miliar telah kami alokasikan untuk anggaran pembangunan kapal pelayaran di Danau Toba ini," ujar  Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan, Budi Setiyadi, dikutip dari keterangan tertulisnya, Minggu (10/11). 

Tak hanya melakukan pengapungan kapal RoRo, Kemenhub melakukan peletakan lunas kapal (keel laying) RoRo 200 GT di Galangan Kapal PT. Dok Bahari Nusantara, Toba Samosir, Sumatera Utara pada Sabtu (9/11).

"Ini adalah arahan dari Presiden Joko Widodo untuk mengaktifkan transportasi di kawasan wisata danau Toba. Kapal yang 300 GT ini rencananya akan melayani di Dermaga Balige dan melayani lintas Balige - Onan Runggu," jelasnya. 

Dirjen Budi menjelaskan, kapasitas RoRo 300 GT, mampu mengangkut sebanyak 180 orang dan 21 unit kendaraan roda empat. Panjang kapal yang akan diresmikan ini yakni 39 meter, lebar 11 meter, dan kecepatan 10 knot. 

Sementara yang akan dilakukan peletakan lunas, kapasitas 200 GT memiliki panjang kapal 35 meter dengan lebar 9 meter, mampu berlayar dengan kecepatan 11 knot. Kapal tersebut nantinya mampu mengangkut 120 penumpang dan 15 unit kendaraan roda empat.

"Kami akan memaksimalkan setiap pembangunan kapal baru sebagai bukti keseriusan pemerintah untuk mengangkat Danau Toba sebagai kawasan wisata kelas dunia," tuturnya. 

Sementara itu, Direktur Transportasi Sungai, Danau, dan Penyeberangan, Chandra Irawan mengatakan, dari 2 buah kapal yang dilakukan pengapungan,  akan disediakan interior yang kedap suara.

"Bulan depan untuk peresmiannya direncanakan akan dilakukan oleh Menteri Perhubungan (Menhub)," kata Chandra.

Menurut Chandra, kapal berkapasitas 300 GT yang diapungkan tersebut, dibangun menggunakan APBN dengan mekanisme kontrak tahun jamak (multi years contract) serta memakan waktu pengerjaan selama 15 bulan. Kapal ini direncanakan selesai Desember 2019.

Total pagu anggaran sebesar Rp35 miliar. Namun,  dalam pelelangan didapat angka Rp31 miliar (efisiensi Rp4 miliar) dan dilaksanakan  pembangunannya oleh PT. Dok Bahari Nusantara. 

Kapal yang kedua yaitu kapal RoRo berkapasitas 200 GT, saat ini akan dilakukan peletakan lunas. Mekanisme pembayarannya sama- sama dengan skema multi years contract selama 15 bulan. Adapun kapal ini direncanakan selesai konstruksi tahun depan.

"Namun kapal 200 GT ini kapasitasnya akan dinaikkan menjadi 300 GT sesuai arahan Menhub dan Dirjen (Perhubungan Darat)," jelas Chandra.

Sementara itu terkait nama kapal, pihaknya telah mempersiapkan nama beserta beberapa pilihannya sesuai masukan dari Pemerintah Daerah. Namun, masih menunggu persetujuan dari Menhub dan Menko Kemaritiman.

Halaman:

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

X