Virus Corona Bertahan di Udara, Ini Cara Pencegahan yang Tepat

- Sabtu, 11 Juli 2020 | 14:09 WIB
Ilustrasi penyebaran virus corona lewat udara. (Pixabay/Tumisu)
Ilustrasi penyebaran virus corona lewat udara. (Pixabay/Tumisu)

Penyebaran Covid-19 tak hanya berlangsung lewat percikan droplet tetapi juga dari airborne transmission atau udara karena itu masyarakat harus mendapat edukasi yang komprehensif dalam upaya bersama menekan penyebaran virus corona di Indonesia.

Kepala Lembaga Biologi Molekuler Eijkman, Prof Amin Subandrio mengungkapkan ketika seseorang bersin cairan yang keluar dari hidung dan mulut berupa droplet akan langsung jatuh. Namun ketika dia terbang maka virus berupa partikel kecil akan menguap di udara.

"Kalau cairan yang keluar dari hidung dan mulut yang biasa disebut droplet yang gede akan langsung jatuh. Droplet kan terdiri dari cairan plus virus. Tapi kalau dia terbang  akan menguap maka akan lama di udara dan kadar airnya semakin lama semakin menurun menjadi partikel kecil. Makanya kita butuh pake masker untuk menghindari airborne transmission itu," kata Amin dalam diskusi Polemik Trijaya, Sabtu (11/7/2020).

Untuk itu, Amin menekankan pentingnya mengenakan masker karena dapat menahan droplet maupun airborne transmission yang bisa menyebabkan penularan Covid-19.

"Itu makanya masker punya lapisan-lapisan tertentu baik masker untuk bedah maupun masker N95 yang digunakan para dokter dan petugas medis untuk melindungi mereka dari papan virus dari airborne transmission," ujarnya.

Selain itu, ia juga menjelaskan agar ventilasi sebagai sarana sirkulasi udara dapat berfungsi dengan baik karena bila virus terkonsentrasi di ruang tertutup yang membuat semua yang berada di dalamnya bisa terkena virus.

"Di ruang tertutup, terutama yang pakai AC split, untuk efisiensi AC biasanya udara diputar-putar di situ aja. Tidak ada pertukaran udara. Nah, kalau virus tersebar dari paparan angin AC dari pojok satu ke pojok lain, maka virus akan konsentrasi virus akan ada dalam ruangan itu," tuturnya.

Untuk mencegah hal itu, maka jendela perlu dibuka dalam kurun waktu tertentu agar udara dari luar bisa bertukar dan udara bersih bisa masuk ke ruangan tertutup. Sebagai catatan virus yang terbang di udara bisa bertahan hingga delapan jam.


Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

Motor Kepeleset, Dua Jambret Ditangkap di Monas

Senin, 18 Maret 2024 | 14:10 WIB
X