Peternakan Bulu di China Khawatir Menjadi Tempat Berkembang Biak Pandemi Berikutnya

- Selasa, 16 Maret 2021 | 10:33 WIB
Peternakan bulu di China (HSI US)
Peternakan bulu di China (HSI US)

Investigasi oleh Humane Society International (HSI) mengungkap kondisi mengerikan yang dihadapi rubah, rakun, dan cerpelai di peternakan bulu China.

Gambar mengerikan menunjukkan tubuh rakun berkulit ditumpuk satu sama lain setelah disembelih.

Meskipun penyelidikan HSI terjadi di China selama pandemi global, tidak ada peternakan yang mengikuti protokol Covid, dengan pengunjung diizinkan untuk datang dan pergi.

Selama kunjungan penyelidikan, seorang petani membuat pengakuan mengejutkan bahwa daging dari bulu yang disembeli dijual ke restoran lokal.

Kondisi yang sempit dikhawatirkan dapat memungkinkan virus bermutasi dan menyebar.

-
Peternakan bulu di china (HSI US)

Penyakit zoonosis, yang menyebar dari manusia ke hewan, sering terjadi ketika orang melakukan kontak dekat dengan hewan yang baru saja disembelih.

"Jelas dari wabah yang telah kita lihat di peternakan bulu bahwa tempat-tempat ini dapat dan memang berkembang biak penyakit," kata Direktur eksekutif HSI Inggris Claire Bass, dikutip dari The Sun.

"Dan kami tahu bahwa di mana hewan yang mirip secara genetik dipelihara dalam kondisi pabrik peternakan yang penuh tekanan, sering kali dikemas bersama dengan kebersihan yang buruk, sistem kekebalan mereka melemah sehingga mereka lebih rentan terhadap penyakit," lanjutnya.

"Risiko yang telah kita lihat dari Covid-19 cukup mengkhawatirkan, tetapi selama kita mentolerir keberadaan peternakan bulu, siapa yang tahu virus apa yang mungkin muncul di masa depan?" katanya lagi.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menemukan risiko tinggi penularan Covid-19 dari peternakan bulu.

Pejabat WHO telah memperingatkan ancaman dari penyakit zoonosis adalah bahaya yang muncul, dengan sekitar satu miliar kasus penyakit dan jutaan kematian terjadi setiap tahun akibat zoonosis.

China adalah rumah bagi industri penghasil bulu terbesar di dunia, memelihara 14 juta rubah, 13,5 juta anjing rakun, dan 11,6 juta cerpelai pada 2019 termasuk untuk ekspor ke luar negeri ke negara-negara termasuk Inggris.

Lebih dari 100 juta hewan di seluruh dunia dibiakkan dan disembelih hanya untuk diambil bulunya.

HSI telah memberikan bukti dari penyelidikannya, yang berlangsung di 13 fasilitas terpisah, kepada otoritas China.

Halaman:

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

X