Mulai 1 Oktober, Inggris Telah Resmi Larang Penggunaan Sedotan Plastik hingga Cotton Bud

- Sabtu, 3 Oktober 2020 | 20:52 WIB
Ilustrasi plastik. (Photo/Ilustrasi/Pexels)
Ilustrasi plastik. (Photo/Ilustrasi/Pexels)

Setelah tertunda selama enam bulan akibat pandemi COVID-19, Inggris sejak Kamis (1/10/2020) resmi melarang penggunaan sedotan plastik hingga cotton bud.

Dikutip dari laman ABC News, Sabtu (3/10/2020), pemerintah Inggris juga melarang pengecer untuk menjual dan memasok barang sekali pakai sebagai bagian dari upaya untuk mengurangi limbah dari plastik sekali pakai.

Meski demikian, aturan tersebut memberikan pengecualian terhadap penyandang disabilitas atau terhadap kondisi medisnya. Harusnya, larangan tersebut dilaksanakan pada April lalu. Namun, akibat pandemi yang tak berujung selesai, aturan itu pun tertunda.

Disisi lain, aktivis lingkungan kemudian menyambut baik penerapan larangan ini. Namun, mereka menilai langkah ini masih jauh dari kata cukup untuk melestarikan lingkungan dan melindunginya.

Aktivis lingkungan dari Client Earth, Tatiana Lujan, mengatakan sedotan, sendok pengaduk, maupun cotton bud hanyalah sebagian kecil dari plastik sekali pakai.

"(Plastik) mengotori lingkungan kita dan melepaskan zat beracun dan emisi gas rumah kaca saat dibakar, atau bahkan saat dibuat," ujar Lujan.

Lujan juga menyebutkan bahwa negara seperti Irlandia dan Prancis justru telah menunjukkan ambisi yang jauh lebih besar ketimbang Inggris. Negara yang disebutkannya justru mengembangkan kemasan yang dapat digunakan kembali dengan skema pengembalian deposit.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Rekomendasi

Terkini

Gempa 5,3 Magnitudo Guncang Gorontalo Dini Hari

Kamis, 25 April 2024 | 14:57 WIB
X