Hari Jumat (9/4/2021), hari ketika Presiden Jokowi tengah berkunjung ke NTT untuk meninjau lokasi banjir bandang dan menangis usai menerima sepucuk surat dari anak SMP, Lia Aminuddin alias Lia Eden meninggal dunia.
Kabar meninggalnya Lia Eden dibagikan oleh akun Instagram Kabar Sejuk--Serikat Jurnalis untuk Keberagaman--pada hari Minggu (11/4/2021).
Semasa hidupnya, Lia Eden pernah berkali-kali menghebohkan Indonesia.
Ia mengaku pernah menerima wahyu dari Malaikat Jibril dan terus dibimbing oleh malaikat Jibril sejak tahun 1995 sampai akhir hayatnya.
Oleh para pengikutnya, Lia biasa disapa Paduka Bunda Lia Eden. Ia mendirikan komunitas Salamullahnya sebagai simbol perjuangan kebebasan beragama dan berkeyakinan.
"Di masa bulan madu negara-MUI, era kepemimpinan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Lia Eden dipenjara dua kali (2006 dan 2008) dengan Pasal Penodaan Agama," tulis akun Kabar Sejuk.
Masih menurut Kabar Sejuk, apa yang dilakukan Lia semasa hidupnya merupakan bentuk perjuangan sebagai warga untuk mengingatkan dan menagih negara agar menghormati serta memberikan jaminan perlindungan dan pemenuhan hak-hak beragama dan berkeyakinan di Indonesia.
"Selamat jalan, Lia Eden. Beristirahatlah dalam kemenangan yang mahadamai. Estafet perjuanganmu berlanjut senantiasa: urusan setiap warga dengan Tuhannya tidak bisa dibatasi dan dikurangi oleh negara, apalagi dipenjara," imbuh Kabar Sejuk.
Tahun 2005, selepas pengakuannya mendapat wahyu dari Jibril, Lia mendirikan ajaran Takhta Suci Kerajaan Tuhan.
Dia juga kerap mengaku sebagai titisan Tuhan dan telah bertemu Bunda Maria. Pada akhirnya, karena ajarannya dianggap sesat, Lia ditahan dan menjalani hukuman penjara selama 2,5 tahun.
Setelah bebas, Lia Eden mengaku tidak kapok. Dia akan tetap menyebarkan ajaran dan keyakinannya meskipun penjara ancamannya.
"Ah nggak. Saya tidak kapok. Saya akan kembali dengan tugas mulia saya. Saya tidak takut. Ini urusan Tuhan harus dilakukan. Amanat Allah harus dilakukan," kata Lia Eden tahun 2011 silam.