ICT Watch, Kominfo dan WhatsApp Luncurkan Literasi Digital untuk Tangkal Hoaks Corona

- Kamis, 14 Mei 2020 | 16:50 WIB
Ilustrasi hoaks. (Dok. Kominfo.go.id)
Ilustrasi hoaks. (Dok. Kominfo.go.id)

Pandemi corona (Covid-19) di Indonesia mendorong terjadinya peningkatan signifikan penggunaan teknologi digital, termasuk gawai, internet dan media sosial, baik untuk berkomunikasi, belajar maupun bekerja. Bahkan, peningkatan ini termasuk pada penggunaan aplikasi pesan pada ponsel cerdas WhatsApp sebesar 40 persen secara global.

Namun tidak dapat dipungkiri, peningkatan penggunaan teknologi digital ini belum selaras dengan peningkatan pemahaman literasi digital. Sehingga hal ini yang memunculkan beberapa tantangan penggunaan teknologi, seperti penyebaran hoaks.

Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) Indonesia telah menerima dan menganalisis beberapa hoaks yang tersebar di internet dan media sosial hingga saat ini. Beberapa hoaks tersebut antara lain seputar program pemerintah, pasien positif Corona, hingga tips cara menghindari virus Corona yang tidak valid. 

Sebagai salah satu alternatif, pada awal Maret, Kemkominfo meluncurkan hotline Covid-19 di WhatsApp untuk membantu menjawab pertanyaan dari masyarakat Indonesia, dan memberikan saran perawatan kesehatan resmi yang akurat dan tepat waktu, serta tips praktis untuk tetap aman dan mencegah penyebaran virus. 

Dalam rangka meningkatkan pemahaman masyarakat tentang literasi digital guna mengoptimalkan manfaat serta meminimalisir dampak negatif penggunaan teknologi digital, maka WhatsApp bersama ICT Watch yang didukung oleh Kominfo dan Relawan TIK Indonesia meluncurkan serangkaian program literasi digital termasuk program bincang daring, kelas online bertajuk “Fundamental Literasi Digital”, serta pelatihan online di 12 kota, yakni Manado, Ambon, Jayapura, Pasuruan, Padang, Cirebon, Denpasar, Banjarmasin, Mataram, Pekalongan, Mamuju, dan Palembang.

-
Ilustrasi aplikasi chating Whatsapp (Pexels/Anton)

Masyarakat Indonesia dapat leluasa menentukan waktunya sendiri dalam mengikuti kelas ini, yang terdiri dari paparan para tutor yang menggunakan format video dan presentasi, serta terdapat ujian interaktif di akhir kelas. 

Peserta yang telah mengikuti seluruh materi dan lulus ujian akan mendapatkan sertifikat digital yang dirilis bersama oleh ICT Watch dan WhatsApp. Adapun materi yang telah disiapkan antara lain berisi tentang menjadi netizen cerdas, pengasuhan di era digital, aktivisme sosial di dunia online, privasi dan perlindungan data pribadi, keamanan digital di ponselmu, serta praktik baik penggunaan WhatsApp. 

Pelatihan online ini dapat digunakan oleh siapapun tanpa dikenakan biaya melalui situs belajar.ictwatch.id. Dengan tersedianya materi literasi digital secara online ini diharapkan dapat menjadi salah satu referensi yang dapat dimanfaatkan penggiat literasi digital khususnya, dan masyarakat Indonesia pada umumnya. 

“Sebagai institusi yang bergerak di bidang literasi digital dan memiliki anggota di seluruh provinsi, kami sangat terbantu dengan kelas online ini. Rekan-rekan kami bisa memiliki acuan standar yang jelas dalam memahami dan menyampaikan materi literasi digital,” ucap  Ketua Umum Relawan TIK Indonesia, Fajar Eridianto, Kamis (14/5/2020).

Kementerian Kominfo pun menyambut baik inisiatif ini. Direktur Jenderal Aplikasi Informatika, Semuel A. Pangerapan mengatakan, materi-materi dalam kelas online ini perlu terus diperkaya dan diperdalam dengan melibatkan lebih banyak multi stakeholder yang berkontribusi secara aktif.

“Kami mendukung upaya kerjasama antara berbagai stakeholder dalam meningkatkan literasi digital di Indonesia termasuk bersama ICT Watch dan WhatsApp. Terutama pada saat ini, masa terjadinya pandemi Covid-19, pembelajaran menjadi terbuka melalui online,” urai Samuel.

Sementara Direktur Eksekutif (Plt.) ICT Watch, Widuri menjelaskan kelas online ini juga menjadi alternatif sumber belajar di masa pandemi corona. 

“Materi di dalam program kelas online ini disusun untuk memperkaya konten positif di Internet. Maka secara gotong royong kita dapat tetap produktif membangun kapasitas diri saat #DiRumahAja selama pandemi Covid-19,” tutur Widuri. 

-
Ilustrasi orang sedang membaca berita hoaks. (Freepik/mego-studio)

Terkait persebaran hoaks seputar Covid-19, Wakil Koordinator Bidang Komunikasi Publik Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, Dedy Permadi menyatakan, kelas daring seperti ini sangat diperlukan untuk mempertajam kemampuan dalam menangkal konten negatif di internet.

Halaman:

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

X