Babysitter di Inggris Ini Dipenjara 30 Bulan karena Lahirkan Bayi dari Bocah 13 Tahun

- Rabu, 20 Mei 2020 | 13:33 WIB
Leah Cordice. (Enterprise News and Pictures) (Hyde News & Pictures Ltd)
Leah Cordice. (Enterprise News and Pictures) (Hyde News & Pictures Ltd)

Seorang wanita di Inggris bernama Leah Cordice, dipenjara selama 30 bulan karena melakukan hubungan seks dengan bocah laki-laki berusia 13 tahun hingga akhirnya melahirkan bayi.

Leah yang kini berusia 20 tahun harus menjalani hari-hari di penjara bersama dengan bayinya. Kasus asusila ini terjadi pada tahun 2017 lalu, tapi hukuman untuk Leah baru dijatuhkan pada Senin kemarin (18/5/2020).

Kejadian ini bermula saat Leah yang bekerja sebagai babysitter ini, keluar malam untuk minum dan pergi ke kamar bocah 13 tahun yang saat itu sedang bermain Xbox.

-
Leah Cordice. (Hyde News & Pictures Ltd)

Berdasarkan penuturan hakim Pengadilan Reading Crown, Leah merayu bocah tersebut dan memintanya untuk berhubungan seks.

Tapi, Leah yang menjadi babysitter di sebuah tempat penitipan anak-anak, justru mengatakan bahwa ia telah diperkosa oleh bocah laki-laki itu.

Leah  yang diketahui sudah menikah akhirnya dinyatakan bersalah oleh hakim pengadilan, karena berhubungan seks dengan anak yang masih dibawah umur. Hakim Peter Clarke QC, mengungkapkan bahwa Leah mengaku telah diperkosa oleh bocah itu beberapa kali.

"Sudah dapat dimengerti di pengadilan bahwa pemeriksaan psikiatris telah menemukan Leah memiliki kemampuan intelektual dengan IQ 70 hingga 85. Saya mengalami kesulitan dengan penilaian itu," tutur hakim yang dilansir dari Mirror pada Selasa (19/5/2020).

"Leah memberikan bukti. Dia agresif dan lincah dalam pemeriksaan silang," sambungnya.

Hakim mengungkapkan bahwa ia memang tidak mendengar apakah korban dipeluk oleh Leah dengan perasaan kasih sayang atau perasaan lain. Tapi, seorang saksi membuktikan bahwa perbuatan asusila itu adalah obsesi fisik dan kesenangan diri.

-
Leah Cordice. (Thames Valley Police)

"Memang saya tidak mendengar indikasi baik dari Leah maupun korban bahwa dia memeluknya dengan kasih sayang tertentu, bukti dari setidaknya satu saksi adalah obsesi fisik dan kesenangan diri sebagai lawan dari keterikatan emosional," paparnya.

Sementara itu, bocah lelaki yang jadi korban Leah divonus mengalami kecemasan, karena tidak bisa bersama dengan anak hasil skandal asusilanya dengan Leah.

"Saya tidak bisa melihat anak saya dan belum terlibat dengan dia baru-baru ini. Melihat putri saya dan kemudian membawanya keluar dari hidup saya sangat sulit untuk mengatasinya," ucap bocah itu saat pengadilan.

Bocah lelaki yang kini diperkirakan usianya sudah 15 tahun berharap ke depannya bisa berkomunikasi dengan anaknya.

"Rasanya saya dihukum untuk apa yang telah saya lalui. Saya berharap di masa depan saya bisa beralih dari ini dan memiliki hubungan dengan putri saya," tambahnya.

Halaman:

Editor: Administrator

Rekomendasi

Terkini

X