Motor Juga akan Diberlakukan Gage, DPRD DKI Soroti Terganggunya Ekonomi Ojol

- Selasa, 11 Agustus 2020 | 19:55 WIB
Ilustrasi motor yang ditilang karena gage. (INDOZONE/Arya Manggala)
Ilustrasi motor yang ditilang karena gage. (INDOZONE/Arya Manggala)

Wacana yang ikut digulirkan Pemprov DKI Jakarta adalah menerapkan kebijakan Ganjil-Genap juga pada kendaraan bermotor roda dua. Wacana ini dianggap akan semakin memperparah kepadatan penumpang di stasiun maupun TransJakarta.

Ketua Fraksi PSI di DPRD DKI, Idris Ahmad mengatakan saat ini masyarakat yang menggunakan kendaraan bermotor sangat banyak sehingga penumpukan penumpang yang akan menggunakan moda transportasi umum akan sangat tinggi.

"Jika motor juga harus mengikuti ganjil genap, maka penumpukan jumlah penumpang akan lebih tinggi lagi. Ini karena mayoritas masyarakat menengah-kebawah menggunakan motor, sehingga mereka semua akan terpaksa menggunakan transportasi umum," kata Idris pada Indozone, Selasa (11/8/2020).

Masalah lanjutan yang harus dipikirkan adalah, bagaimana solusi operasional ojek online (Ojol) yang saat ini menjadi transportasi alternatif favorit masyarakat. Jika hal itu terjadi maka kepadatan akan semakin menggila.

"Saat ini, ojol menjadi sarana favorit untuk berpindah antar-moda transportasi. Jika tidak ada ojol, maka penumpukan di daerah pergantian moda transportasi akan semakin parah," terangnya.

Bila penerapan ini kembali dilakukan maka secara ekonomi juga akan berimbas pada penghasilan masyarakat yang menggantungkan kehidupannya pada hasil pendapatan dari pekerjaannya menarik Ojol.

"Terakhir, imbas ekonomis akan lebih besar. Misalnya, pendapatan ojol akan kembali turun drastis karena ruang gerak mereka akan dibatasi kembali," tukasnya.

Artikel Menarik Lainnya:

 

Editor: Edi Hidayat

Tags

Rekomendasi

Terkini

X