Kematian legenda sepak bola Argentina, Diego Armando Maradona pada Rabu 25 November lalu diduga merupakan aksi pembunuhan.
Dokter pribadi Diego Maradona, Leopoldo Luque diselidiki polisi beberapa hari setelah Maradona meninggal terkait dugaan pembunuhan secara tidak sengaja.
Dilansir dari Antara, pengadilan menyebut penyelidikan dipicu oleh laporan dari tiga putri Maradona yakni Dalma, Giannina dan Jana terkait perawatan jantung yang didapat ayah mereka di kediamannya.
Terkait dugaan tersebut, jaksa dan hakim dari pengadilan di San Isidro, Buenos Aires memerintahkan sekitar 30 polisi menggeledah rumah dan klinik pribadi milik Leopoldo Luque untuk memastikan kemungkinan ada kelalaian dalam perawatan Maradona setelah operasi.
Pasalnya, kepulangan Maradona usai menjalani operasi pengangkatan gumpalan darah di otak pada 11 November lalu tidak memiliki izin yang legal.
Berbagai hal akan diselidiki pihak kepolisian seperti tidak adanya dokter spesialis yang ada di rumah Maradona, tidak ditemukannya ambulans terdekat dan tidak ada defibrillator yang seharusnya ada selama Maradona dirawat dirumah.
Menanggapi hal tersebut, Luque menolak berkomentar. Terakhir kali Luque memposting foto bersama Maradona ketika keluar dari rumah sakit usai operasi.
Selain dokter pribadi Maradona, ada beberapa orang lain yang akan diperiksa yaitu psikiater medis dan satu orang yang berada dirumah Maradona.
Tak hanya itu, belakangan ini ada pula beberapa pemberitahuan kontroversi terkait meninggalnya Maradona, yakni mengenai laporan palsu yang dibuat oleh suster pribadinya.
Rencananya penyelidikan akan dilakukan selama beberapa waktu kedepan.
Diketahui sebelumnya, Maradona meninggal di usia ke-60 tahun akibat serangan jantung di rumahnya dan dimakamkan keesokan harinya di permakaman Jardin de Paz, pinggiran ibu kota Argentina.
