Polisi mengungkap satu fakta baru di balik kasus perampokan rumah mewah hingga keramik rumah ikut dicongkel di Jakarta Barat. Ternyata, pemilik rumah mengaku tidak pernah menyewakan rumah tersebut.
"Memang sudah ada laporan polisi ke Polres Jakbar, yang melaporkan adalah ahli warisnya karena kebetulan pemilik rumah tersebut adalah memang orang tuanya yang sudah meninggal," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Yusri Yunus di Polda Metro Jaya, Jakarta, Selasa (23/3/2021).
Kepada polisi, korban mengaku tidak pernah menyewakan rumah tersebut. Pengakuan itu disampaikan langsung oleh ketiga ahli waris dari rumah tersebut.
Baca Juga: Sebut Angka Kasus Aktif Covid-19 Turun, Anies Perpanjang PPKM Hingga 5 April 2021
"Ada tiga ahli waris, sampai dengan saat ini ketiga ahli warisnya tidak merasa pernah mengontrakkan rumah itu," beber Yusri.
Lebih jauh Yusri menyebut pihak Polres Metro Jakarta Barat hingga saat ini masih mendalami kasus permapokan rumah kosong. Pemeriksaan saksi-saksi pun masih dilakukan oleh polisi.
"Ini masih dalam tahap penyelidikan, kita masih memeriksa beberapa saksi termasuk ahli warisnya pun sudah kita periksa karena merasa ahli warisnya," kata Yusri.
Seperti diketahui, sebuah video viral dilini masa menampilkan sebuah rumah kontrakan dengan keadaan hancur di Kebon Jeruk, Jakarta Barat. Rumah tersebut diduga dirampok hingga keramik rumah ikut menjadi sasaran perampokan.
Dari isu yang berkembang, aksi perampokan itu diduga dilakukan oleh penyewa rumah. Dalam kasus ini, polisi berhasil mengamankan lima orang yang diantaranya merupakan kuli bangunan dan polisi masih memburu orang yang menyuruh kuli bangunan membongkar rumah tersebut.
