PAN Sesalkan Adanya Tudingan Radikal kepada Din Syamsuddin

- Senin, 15 Februari 2021 | 08:58 WIB
Din Syamsuddin. (Istimewa)
Din Syamsuddin. (Istimewa)

Ketua Fraksi PAN di DPR Saleh Partaonan Daulay, menyesalkan adanya tuduhan radikal kepada Din Syamsuddin dan hingga dilaporkan ke Komisi Aparatur Sipil Negara (KASN) oleh Gerakan Anti Radikalisme ITB (GAR ITB).

“Karena makna radikal itu sendiri sebetulnya belum dipahami secara utuh oleh mereka yang melabeli itu. Istilah radikal tidak selamanya buruk. Namun, ketika dilaporkan ke KASN berarti makna radikal itu sendiri menjadi jelek dan buruk,” kata Saleh kepada Indozone, Senin (15/2/2021).

Dia melanjutkan, tuduhan radikal sangat menyakiti salah seorang tokoh besar Indonesia yang selama ini dikenal sebagai orang yang memberikan keteduhan, dan membangun dialog lintas agama, lintas peradaban, bukan hanya di Indonesia, tetapi juga di dunia internasional.

“Setahu kami, Pak Din Syamsuddin itu selalu menggelar dialog interfaith, dialog antaragama, serta dialog antarperadaban. Dan beliau itu ikut di dalam organisasi-organisasi interfaith seperti itu bukan hanya di Indonesia, tetapi dunia internasional,” tutur Saleh.

Bahkan, lanjut Saleh, Din Syamsuddin itu pernah juga bicara di PBB, terkait dengan bagaimana Indonesia bisa membangun hubungan yang sangat harmonis. Kemudian meningkatkan kohesivitas sosial yang didasarkan pada Pancasila dan UUD 1945.

"Semua orang bisa mendengar ceramah beliau di PBB, itu ada di youtube, silakan saja, masih terekam dengan bagus,” papar dia.

Ia mengatakan punya mempunyai hubungan cukup dekat dengan Din Syamsuddin lantaran menjadi seniornya di Muhamamdiyah, dan pernah menjadi dosen di UIN Syarif Hidayatullah. Dimana Din Syamsuddin mengajarkan tentang pemikiran Islam kontemporer. 

“Nah, pemikiran Islam kontemporer yang diajarkan itu di dalamnya ada toleransi, ada dialog, ada civil society dalam perspektif Islam, dst. Karena itu, saya paham betul bagaimana pemikiran dan gerakan Pak Din Syamsuddin,” jelas Saleh.

Lebih jauh menurut Saleh apabila Din Syamsuddin menyampaikan satu atau dua kritik kepada pemerintah adalah dalam konteks membangun Indonesia. Karena, tentu di dalam sistem demokrasi yang dianut seperti ini harus ada juga kritik yang konteksnya membangun. 

“Saya pastikan Pak Din Syamsuddin tidak ada niat sedikit pun berniat buruk, berniat jahat dan membenci dalam kritiknya itu,” ungkapnya.

Di sisi lain, Anggota Komisi IX DPR RI mengaku sudah sudah menghubungi beberapa alumi ITB terkait dengan kelompok GAR ITB. Hasilnya mereka mengatakan itu kelompok kecil saja di ITB, mengatasnamakan ITB seperti itu. 

"Oleh karena itu, saya mendorong agar pelaporan dan labelisasi radikal kepada Prof. Din Syamsuddin segera dicabut. Banyak orang yang tersinggung. Tidak hanya Pak Din, tetapi juga banyak kalangan dari berbagai latar belakang. Lebih baik kita fokus merajut kohesivitas dalam menangani pandemi ini. Kita hindari segala hal yang memancing kegaduhan,” tutupnya.


Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Fahmy Fotaleno

Tags

Rekomendasi

Terkini

Gempa 5,3 Magnitudo Guncang Gorontalo Dini Hari

Kamis, 25 April 2024 | 14:57 WIB
X