Banjir Jakarta Disebabkan Pengambilan Air Tanah Berlebihan

- Selasa, 25 Februari 2020 | 11:59 WIB
Dua orang anak bermain air saat banjir di kawasan Cilangkap (ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya)
Dua orang anak bermain air saat banjir di kawasan Cilangkap (ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya)

Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo mengungkapkan salah satu faktor terjadinya banjir di Jakarta. Menurutnya, ini disebabkan oleh pengambilan air tanah secara berlebihan.

"Pengambilan air tanah yang cukup banyak berimbas pada penurunan permukaan daratan di Jakarta sehingga menjadi salah satu penyebab banjir," kata dia di Jakarta, Selasa (25/2/2020).

Dia membandingkannya dengan 20 hingga 30 tahun lalu, dimana saat itu sebagian besar wilayah Jakarta berada di atas permukaan laut. Namun, kini daratan Jakarta mengalami penurunan.

"Sekarang datanya sudah mengalami penurunan. Salah satunya karena pengambilan air tanah yang cukup banyak tadi," ujar dia.

Daratan yang lebih rendah dibandingkan permukaan laut menyebabkan air sulit untuk keluar dari tanah menuju laut. Masalah ini tidak bisa diselesaikan oleh satu lembaga saja, sebutnya.

Banjir makin parah karena banyak tempat yang aliran air tersumbat, drainase tidak lancar, dan sungai penuh sampah.

-
Pembersihan sampah yang berada di kali kawasan Jalan HR Rasuna Said, Kuningan (ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat)

"Berdasarkan data kira-kira tujuh bulan yang lalu sejumlah sungai-sungai di Jakarta dan Bekasi dipenuhi sampah," katanya.

Meski pemerintah dan komunitas membersihkan sampah di sungai, tapi tetap saja masyarakat kembali membuang sampah ke sungai. Akhirnya, saat musim hujan banjir pun tak terhindarkan.

Solusinya adalah, memperbanyak mesin pompa untuk mengalirkan air ke laut, menanam tanaman tertentu di pinggir pantai Jakarta, dan memperbaiki pola pikir masyarakat soal buang sampah sembarangan.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Zega

Rekomendasi

Terkini

Berawal Saling Tatap, ODGJ Bacok Tetangga di Kepala

Selasa, 23 April 2024 | 19:30 WIB
X