Pejelasan Komnas HAM Dibilang Jadi Pengacara Sambo Hingga Memberikan Rekomenasi Sesat

- Kamis, 8 September 2022 | 21:36 WIB
Ketua Komnas HAM Ahmad Taufan Damanik. (ANTARA/Hafidz Mubarak)
Ketua Komnas HAM Ahmad Taufan Damanik. (ANTARA/Hafidz Mubarak)

Komisi Nasional (Komnas) Hak Asasi Manusia (HAM) menjadi sorotan usai dinilai memberikan rekomendasi sesat dalam kasus pembunuhan Birgadir Yosua Hutabarat

Lembaga itu memberikan rekomendasi ada dugaan kuat kasus terjadi pelecehan seksual terhadap istri Ferdy Sambo, Putri Candrawathi di Magelang hingga jadi motif pembunuhan di Duren Tiga, Jakarta.

Ketua Komnas HAM Ahmad Taufan Damanik menyebut kalau ruang untuk memberikan rekomendasi ada pelecehan seksual itu berdasarkan UU Tindak Pidana Kekerasan Seksual (TPKS).

"Salah satu lembaga yang bertugas untuk memantau kekerasan seksual, selain pemerintah itu adalah Komnas Perempuan, Komnas HAM, KPAI dan KPPA," kata Taufan Damanik dalam talk show Rosi di KompasTV seperti yang dikutip Indozone, Kamis (8/9/2022).

Saat ditanyakan soal kasus kekerasan seksual sudah ditutup oleh Polri karena telah menemukan tidak ada bukti Yosua melakukan tindak pidana itu, Taufan berdalih kalau peristiwa pelecehan ada di dalam BAP para pelaku suami-istri Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi.

Sementara itu terkait tudingan Komnas HAM dinilai sebagai 'pengacara Sambo' dan tidak punya dasar menyebut ada peristiwa pelecehan seksual di Magelang, Taufan membantah.

"Tidak ada skenario, tidak ada upaya pembelaan. Kami berangkat dari fakta-fakta. Ada kesaksian, kemudian ada dukungan kesaksian. Bahwa mereka menangis melihat ibu Putri menangis di Magelang. Kemudian kami meminta pendampingan dari psikolog klinis," katanya.

Menurut Taufan setelah dilakukan pendekatan oleh Komnas Perempuan melalui psikolog klinis, Putri Sambo kemudian menceritakan secara detail terkait peristiwa yang terjadi di Magelang.

Taufan Damanik sadar kalau Komnas HAM telah memberikan rekomendasi yang tidak sejakan dengan opini publik. Bahkan hingga kini dirinya masih mendapatkan kritik tajam dari masyarakat termasuk dalam kasus KM 50.

Namun demikian, dirinya bersama Komnas HAM tetap berpendirian kalau kasus pelecehan yang terjadi di Magelang harus diuji menggunakan scientific investigation, hingga nantinya bisa diperoleh kebenaran dari peristiwa yang sebenarnya terjadi di Magelang.

Artikel Menarik Lainnya

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

Kebakaran Toko di Mampang Semalam, 7 Orang Tewas

Jumat, 19 April 2024 | 14:25 WIB
X