The Most Engaging Media For Millennials and GEN Z

Rekonstruksi Penembakan Eks Anggota DPRD Langkat, Terkuak Pembunuhan Direncanakan 3 Kali
Eksekutor Paino, eks DPRD Langkat saat mengeluarkan senjata api. (Handover)
News

Rekonstruksi Penembakan Eks Anggota DPRD Langkat, Terkuak Pembunuhan Direncanakan 3 Kali

Kamis, 09 Maret 2023 15:49 WIB 09 Maret 2023, 15:49 WIB

INDOZONE.ID - Dalam reka adegan atau rekonstruksi pembunuhan Paino eks anggota DPRD Kabupaten Langkat, Sumatera Utara, terungkap rencana pembunuhan yang dilakukan sebanyak 3 kali sebelum korban dieksekusi dengan ditembak mati.

Hal ini dibeberkan dalam reka adegan yang digelar Penyidik Satreskrim Polres Langkat, Kamis (9/3/2023).

Otak pelaku penembakan, kata pengacara tersangka Tato, Irwansyah Putra Nasution, adalah Sentosa Ginting alias TG.

"Pembunuhan Paino atas perintah TG. Rencana pembunuhan dilakukan sebanyak 3 kali, namun rencana pertama dan kedua gagal karena pelaku sebenarnya takut untuk menghilangkan nyawa orang," kata Irwansyah Putra melalui keterangan tertulisnya kepada Indozone, Kamis (9/3/2023).

Reka adegan pembunuhan Paino, eks DPRD Langkat digelar Polres Langkat. (Handover)
Reka adegan pembunuhan Paino, eks DPRD Langkat digelar Polres Langkat. (Handover)

Baca juga: Terungkap! Ini Motif Ayah Bunuh Anak Kandung di Depok

Diketahui motif pembunuhan itu karena persaingan bisnis. Sentosa Ginting kesal karena usahanya sebagai pengepul kelapa sawit yang dibeli dari petani, disaingi Paino hingga dia merencanakan pembunuhan terhadap korban.

Irwansyah melanjutkan dari keterangan tersangka Tato, rencana pertama pada 20 Januari lalu, dimana tersangka Sentosa menyuruh tersangka lainnya sebagai eksekutor Tato dan Tio untuk membunuh dengan menggunakan senjata tajam.

Keduanya menunggu Paino diperbukitan di lahan sawit. Namun karena keduanya bukan pembunuh, Paino dibiarkan lewat begitu saja.

"Karena tidak menjalankan perintah tersangka TG, keduanya dimarahi dan diancam," kata Irwansyah.

Reka adegan pembunuhan Paino, eks DPRD Langkat digelar Polres Langkat. (Handover)
Reka adegan pembunuhan Paino, eks DPRD Langkat digelar Polres Langkat. (Handover)

Baca juga: Eliezer Ungkap Fakta Pembunuhan dan Rencana Jahat Sambo: Saya Jujur, Tak Ada Pelecehan

Irwansyah juga menjelaskan rencana pembunuhan kedua dilaksanakan pada 26 Januari tepatnya siang hari, namun juga gagal.

Saat itu yang akan melakukan pembunuhan tersangka Tato dan tersangka Dedi. 

"Kedua pelaku mengurungkan niatnya, mereka beralasan saat itu Paino terlalu ngebut bawa motor trail, jadi gak terkejar," cerita Nasrullah.

Perencanaan ketiga, pada tengah malam dan berhasil. Namun, sebelum membunuh Paino, sebenarnya Dedi dan Tato sudah tidak ingin menjalankan perintah Sentosa Ginting. Tapi tersangka Sentosa Ginting mendesak dan mengancam Dedi.

"TG bilang kalau Dedi tidak berani atau dia yang kutembak. Dan kembalikan (uang) operasional yang sudah digunakan. Karena takut dan tidak punya uang, akhirnya keduanya menjalankan perintah pembunuhan tersebut," kata Nasrullah

Perintah Pembunuhan Dibantah Sentosa

Dalam rekontruksi yang dilaksanakan oleh penyidik, terduga otak pelaku tersangka Sentosa Ginting membantah bahwa memerintahkan pembunuhan terhadap Paino.

Ada beberapa adegan yang tidak dilakukan oleh tersangka Sentosa namun diperankan oleh peran pengganti.

"Ada 4 adegan yang dilakukan peran pengganti. Intinya, tersangka TG membantah menyuruh membunuh, padahal saat perintah membunuh itu didengarkan langsung oleh Tato dan Dedi," kata Irwansyah.

Lanjutnya, peran Tato untuk mengungkap perkara ini menjadi terang benderang sudah dilakukan dan akan berkomitmen hingga pengadilan.

Tato juga sudah meminta menjadi Justice Kolaborator ke LPSK, semoga permohonannya dapat dipenuhi.

"Saya berharap masyarakat dan publik terus memantau kasus ini hingga ke Pengadilan. Jangan sampai keadilan tidak didapatkan," imbuhnya.

Sebelumnya, rekontruksi dilakukan pada 8 Maret dari pukul 14.00 wib hingga pukul 23.45 wib.

Puluhan warga menyaksikan rekontruksi tersebut, sebagian warga mengumpat tersangka Sentosa Ginting dengan ucapan utang nyawa dibayar nyawa, "Siapa gak tau keluarganya, semua bisa dibeli termasuk hukum dan kami minta otak pelaku dihukum berat," kata mereka.

Artikel Menarik Lainnya:

TAG
Fahrizal Daulay
TERKAIT DENGAN INI
JOIN US
JOIN US