Gelombang Panas di Eropa Memakan Korban, Warga Turki Lakukan Hal Ini Demi Bertahan Hidup

- Minggu, 24 Juli 2022 | 11:32 WIB
Suasana kota di Turki hadapi gelombang panas. (Elisa Oktaviana/Z Creators)
Suasana kota di Turki hadapi gelombang panas. (Elisa Oktaviana/Z Creators)

Beberapa negara di Eropa tengah bertarung dengan heatwave alias gelombang panas. Di Spanyol dan Portugal, lebih dari 1000 orang meninggal dunia dan ribuan lainnya terpaksa mengungsi, akibat suhu ekstrem yang mencapai 43 derajat celcius. Mayoritas korban meninggal adalah lansia. Diperkirakan gelombang panas ini berlangsung hingga Agustus 2022. 

-
Gelombang panas di Spanyol. (Elisa Oktaviana/Z Creators)

Gelombang panas di Eropa juga mengancam Turki. Beberapa hari terakhir, suhu terus memanas. Di Adiyaman, Turki bagian tenggara, suhu mencapai 49 derajat celcius. Di wilayah yang terkenal terik lainnya, Adana, suhu menyentuh 47 derajat celcius. Sementara, di provinsi Erzurum yang dikenal dengan musim dinginnya yang panjang, suhu naik hingga 35 derajat celcius. 

-
Lansia di Turki dilarang keluar rumah imbas gelombang panas. (Elisa Oktaviana/Z Creators)

Diperkirakan, suhu terus memanas mulai Jumat 22 Juli. Gelombang panas akan semakin menyebar ke provinsi lain di Turki. Suhu akan meningkat antara 5-10 derajat di seluruh negeri. Bahkan, kebakaran hutan mengancam provinsi Mugla di barat daya Turki. 

Gelombang panas tahun ini diperkirakan lebih kuat dibandingkan tahun 2013. Di Antalya, suhu terus meningkat sejak minggu lalu. Bahkan suhu diperkirakan mencapai 42 derajat celcius pada Minggu dan Senin, 24-25 Juli 2022. Warga dan wisatawan ‘menyerbu’ kios-kios es krim dan jus buah, untuk menurunkan suhu tubuh. 

-
Warga Turki menyerbu kios-kios es krim. (Elisa Oktaviana/Z Creators)

Mulai 22 Juli 2022, lansia serta orang-orang yang mengidap penyakit pernafasan dan kardiovaskular diimbau tetap di dalam rumah antara pukul 10.30 hingga 17.00 waktu setempat. Jika terpaksa harus keluar rumah, disarankan menggunakan topi, kacamata hitam, pakaian longgar berbahan ringan dan berwarna cerah, memakai tabir surya, juga minum sesering mungkin agar terhindar dari dehidrasi. 

-
Suhu memanas warga rendam kaki. (Elisa Oktaviana/Z Creators)

Sejak peringatan dikeluarkan, jalan-jalan sepi saat siang hingga sore. Warga mulai beraktivitas sekitar jam 18.00 jelang matahari terbenam. Saat cuaca terik, warga memilih berenang di kompleks apartemen mereka. Sebagian menghabiskan waktu di hutan kota, taman kota dan pusat-pusat perbelanjaan. Tempat-tempat wisata alam seperti sungai, air terjun dan pantai juga jadi pilihan. 

Paparan panas bisa menyebabkan kram, hingga heat stroke. Beberapa tanda utama heat stroke adalah disfungsi sistem saraf pusat, seperti merasa bingung atau kejang, detak jantung meningkat, mual dan muntah, sakit kepala, pusing dan kelelahan. 

Selain lansia, anak kecil, orang yang memiliki kondisi medis kronis, wanita hamil, dan mereka yang berjuang dengan masalah kesehatan mental lebih rentan mengalami gangguan akibat peningkatan suhu udara ekstrem. 

Bikin cerita serumu dan dapatkan berbagai reward menarik! Let’s join Z Creators dengan klik di sini.

-
Z Creators

Editor: Yayan Supriyanto

Tags

Rekomendasi

Terkini

X