Nasib miris dialami SDN 2 Gembong Pacitan, Jawa Timur. Pasalnya sekolah yang berada di kampung halaman Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ini hanya mempunyai delapan siswa.
Saat Tim Z Creators, Pramita Kusumaningrum datang ke lokasi kondisi sekolah tampak sepi. Terlihat hanya terdapat beberapa anak-anak yang mengenakan baju seragam dan sejumlah guru.
Ketika menilik lebih jauh, dua ruang kelas terlihat kosong karena SDN 2 Gembong sudah 2 tahun ajaran baru tidak ada siswa yang mendaftar. Sementara untuk kelas 3 hanya terdapat satu siswa. Kondisi hampir serupa juga terjadi di kelas 4 ada empat siswa, kelas 5 ada satu siswa. Dan kelas 6 ada dua siswa.
Edy Purnomo, salah satu guru SDN 2 Gembong Pacitan mengatakan bahwa sekolahnya tidak ada pendaftar lantaran tidak ada anak usia sekolah di sekitar lokasi. Menurutnya, anak yang ada di sekitar SDN 2 Gembong usianya di bawah 5 tahun. Jika secara aturan tidak diperkenankan untuk bisa mendaftar di sekolah dasar.
Alasan kedua, lanjut Edi, SDN 2 Gembong siswanya ada dari Desa Temon dan Jatimalang. Namun mereka yang berada di Desa Temon memilih untuk ke SD Temon. Pasalnya, akses lebih mudah walaupun jarak jauh.
Hanya saja jika ke SDN 2 Gembong harus jalan kaki, menyeberangi sungai hingga melintasi hutan. Pihaknya menambahkan meski sudah berulang kali melapor kepada dinas terkait. Namun hingga saat ini belum ada kejelasan terkait rencana nasib dari sekolah sekolah yang setiap tahunnya minim pendaftar.
Bikin cerita serumu dan dapatkan berbagai reward menarik! Let’s join IDZ Creators dengan klik di sini.