Dikecam 'Dasar Inlander' Gelar Seminar Cari Jodoh Bule, WeCareEducation Minta Maaf

- Selasa, 28 April 2020 | 10:45 WIB
Agenda Seminar Cara Mendapatkan Jodoh Bule (Instragram/wecareeducation)
Agenda Seminar Cara Mendapatkan Jodoh Bule (Instragram/wecareeducation)

Lembaga kursus persiapan online TOEFL dan IELTS, We Care Education, menyampaikan permohonan maaf atas unggahan mereka sebelumnya berupa poster seminar tentang cara mendapatkan jodoh bule.

"KLARIFIKASI DAN PERMOHONAN MAAF We Care Education terkait acara "Sharing inspiratif khusus tentang pendidikan dan jodoh" Mohon maaf kepada pihak-pihak yang merasa tidak berkenan dengan postingan sharing session yang sempat viral beberapa waktu lalu," demikian permintaan maaf yang disampaikan di akun Instagram @wecareeducation.

 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

A post shared by WE Care for Education (@wecareeducation) on

We Care Education menyatakan rasa bersalah atas unggahan mereka yang sempat viral karena mengesankan mental inlander.

Seperti diketahui, dalam unggahan tersebut tertulis tag-line berbunyi "Bisa Jadi Jodohmu Bule Eropa, Australia, atau Amerika". 

"Kami atas nama tim We Care Education memohon maaf sebesar-besarnya atas poster sharing session kami yang berjudul "Sharing Inspiratif Khusus tentang Pendidikan dan Jodoh". Setelah membaca kritik dan masukan yang beredar dari teman-teman, kami semakin sadar bahwa konten diskusi yang tercantum dalam poster tersebut melecehkandan merendahkan martabat bangsa, baik bangsa Indonesia maupun bangsa yang dimaksud dalam kategori 'bule' tersebut."

-
Instragram/Wecareeducation

Agenda seminar tersebut semula akan digelar pada 3 Mei 2020 pukul 20.00 hingga 22.00 WIB, dengan menghadirkan Khaerul Arief. J sebagai narasumber yang telah berpengalaman mendapatkan istri bule mualaf. Kini, unggahan seminar tersebut telah dihapus.

Walau sudah meminta maaf, tetap saja masih ada netizen yang kesal terhadap We Care Education.

"Jujur yah saya punya pasangan bule tapi saya anggap sharing itu merendahkan bgd. Coba tanta wanita2 yang punya pasangan bule lainnya. Mereka SEBAGIAN BESAR yang saya tau TIDAK PERNAH BERPIKIRAN JADI BULE HUNTER. Malah yang berpikiran seperti itu, ujung2nya dapat pria bule yang kasar dan tidak tahu adat. Walaupun tidak semua begitu. Ngeliat begitu saya juga merasa direndahkan sebagai wanita yang punya pasangan bule. Seolah2 saya punya pasangan bule karena dia "bule"."

"Jujur sebelum kenal dia saya ANTI namanya punya pasangan bule. Tapi apa yang buat saya berubah? Karena sifatnya yang baik, jujur, tulus, dll. Itu yang buat saya jatuh cinta dan suka. Hadeh ga habis pikir lembaga yang katanya bertujuan untuk pendidikan pola pikirnya masih RENDAH BGD! GA RECOMMEND nih lembaga beginian. Lain kali tolong dipikir baik2 yah kalo mau ngepost. Jadi banyak yang ke trigger deh," tulis akun @imxoxolove.

Sebelumnya, unggahan tersebut telah ramai dibagikan di media sosial dan menuai banyak kecaman. Rata-rata netizen menyebut agenda seminar cari jodoh bule itu menunjukkan mental inlander dan tak pantas digelar oleh lembaga pendidikan.

"So many problems in one picture: 1. Care education isinya cari jodoh 2. 'Karakteristik bule' seakan 'bule' itu satu kategori tunggal, sama semua ga kenal perbedaan bahasa dan kultur 3. 'Bule' sebagai fetish object? Tambahin pula 'bule mualaf', double fetish? 4. Mental inlander. Dst. Dst," tulis pendiri Penerbit Marjin Kiri Ronny Agustinus di dinding Facebook-nya.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Rekomendasi

Terkini

Berawal Saling Tatap, ODGJ Bacok Tetangga di Kepala

Selasa, 23 April 2024 | 19:30 WIB
X