Mendag Agus Ajak Australia Lirik Pendidikan Vokasi

- Senin, 4 November 2019 | 10:18 WIB
 Menteri Perdagangan Agus Suparmanto melakukan pertemuan bilateral dengan Menteri Perdagangan, Pariwisata, dan Investasi Australia, Simon Birmingham di Bangkok, Thailand,Sabtu (2/11/2019). (Humas Kemendag)..
Menteri Perdagangan Agus Suparmanto melakukan pertemuan bilateral dengan Menteri Perdagangan, Pariwisata, dan Investasi Australia, Simon Birmingham di Bangkok, Thailand,Sabtu (2/11/2019). (Humas Kemendag)..

Fokus utama pemerintahan Joko Widodo - Ma'ruf Amin, adalah pada peningkatan sumber daya manusia. Untuk itu, pemerintah mengharapkan pada negara mitra dagang untuk juga melirik pendidikan vokasi bagian dari investasi.

Menteri Perdagangan Agus Suparmanto mengajak Australia yang menjadi mitra dagang terbesar Indonesia, untuk meningkatkan komunikasi dan kolaborasi, memastikan pelaksanaan kerja sama ekonomi yang menjadi kepentingan Indonesia, antara lain seperti peningkatan kualitas dan kapasitas SDM, teknologi, investasi, dan pariwisata.

Mendag Agus saat bertemu dengan Menteri Perdagangan Australia Birmingham, juga meminta komitmen lainnya yang juga menjadi konsentrasi penting Indonesia dari kerja sama dengan Australia, yaitu kerja sama di bidang pendidikan vokasi dan penambahan kuota Working and Holiday Visa (WHV).

"Kami sepakat untuk memperkuat kerja sama dalam mengembangkan pasar dan mendorong pelaku bisnis kedua negara untuk saling berkunjung dan melakukan penjajakan bisnis di kota-kota dagang,” ungkap Mendag.

Ia berjanji akan mengintensifkan komunikasi dengan DPR agar proses ratifikasi Perjanjian Indonesia-Australia Comprehensive Economic Partnership Agreement (IA-CEPA) yang telah ditandatangani pada 4 Maret lalu, dapat segera tuntas.

Data Kemendag, Hubungan Dagang Indonesia-Australia Pada 2018, mencapai USD8,5 miliar. Sementara pada periode Januari—Juni 2019, total perdagangan kedua negara telah mencapai US$3,6 miliar.

Australia merupakan negara tujuan ekspor Indonesia ke-13 dengan total ekspor US$2,8 miliar di tahun 2018, naik sebesar 12 persen dari US$2,5 miliar di tahun sebelumnya. Sebagai mitra impor, Australia menempati urutan ke-8 negara asal impor dengan total sebesar US$5,8 miliar pada 2018, turun sebesar 3 persen dibanding tahun sebelumnya yang senilai USD 6 miliar.

Produk ekspor utama Indonesia ke Australia pada 2018 yaitu kayu (US$124,7 juta), new pneumatic tyres of rubber (US$60,7 juta), reception app for television (US$52,4 juta), alas kaki (US$52,1 juta) dan kayu lapis (US$44,5 juta). 

Sedangkan produk impor utama Indonesia dari Australia pada 2018 yaitu gandum dan meslin (US$ 1,2 miliar), live bovine animals (UD$521,5 juta), batu bara (US$417 juta), tebu (US$ 293,1 juta) dan bijih besi (US$ 263,8 juta).

 

Artikel Menarik Lainnya:  

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

Berawal Saling Tatap, ODGJ Bacok Tetangga di Kepala

Selasa, 23 April 2024 | 19:30 WIB
X