Permintaan Tanaman Herbal Meningkat, Dongkrak Nilai Ekspor Maret 2020

- Rabu, 15 April 2020 | 14:21 WIB
Tanaman herbal (freepik)
Tanaman herbal (freepik)

Peningkatan permintaan terhadap komoditas tanaman obat, herbal, aromatik, rempah, buah-buahan, hasil hutan bukan kayu lainnya, hingga sarang burung, berkontribusi mendongkrak nilai ekspor RI periode Maret 2020. 

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suhariyanto mengatakan, nilai ekspor selama bulan Maret 2020 tercatat sebesar US$14,09 miliar, naik 0,23% dibandingkan bulan sebelumnya (month to month/mtm), namun naik 0,23% dibandingkan periode yang sama tahun lalu (year on year/yoy).

Nilai ekspor migas mencapai US$670 juta, turun 40,91% (yoy). Namun ekspor nonmigas mencapai US$ 13,42 miliar atau naik 3,38% (yoy).

Berdasarkan sektornya, hanya ekspor pertanian yang mengalami kenaikan secara bulanan maupun tahunan. Ekspor pertanian mencapai US$320 juta, naik 6,10% (mtm) dan naik 17,82% (yoy).

-
Tanaman herbal (freepik)

Sementara ekspor industri pengolahan sebesar US$11,12 miliar, turun 0,20%  (mtm), namun naik 7,41% (yoy).

Ekspor industri pertambangan dan lainnya mencapai US$1,98 miliar atau naik 9,23% (mtm), namun anjlok 16% (yoy).

Selama Maret 2020, Singapura, Malaysia, dan Ukraina menjadi negara tujuan ekspor RI yang mengalami kenaikan tertinggi, masing-masing mencapai US$281,5 juta, US$89,7 juta, dan US$46,4 juta. Sedangkan ekspor RI ke Hong Kong, China, dan Vietnam tercatat mengalami kenaikan. Masing-masing mencapai US$177,1 juta, US$103,6 juta, dan US$102,7 juta.

Sementara ekspor yang turun antara lain ke Singapura, Filipina dan Pakistan, masing-masing turun US$131,4 juta, US$ 126,6 juta, dan US$ 97,3 juta.

"Secara kumulatif Januari-Maret 2020 atau selama kuartal I 2020, total ekspor RI mencapai US$41,79 miliar, naik 2,9% secara (yoy),' ujar Suhariyanto dalam konferensi pers virtual hari ini, Rabu (15/3/2020). 

-
Minuman herbal (freepik)

Impor Maret 2020

Sementara itu, untuk nilai impor selama Maret 2020, tercatat sebesar US$13,35 miliar, naik 15,60% secara bulanan (mtm), namun turun 0,75% secara tahunan (yoy).

Impor migas mencapai US$1,61 miliar, naik 5,64% secara tahunan (yoy). Sementara impor nonmigas tercatat sebesar US$1,74 miliar, turun 1,56% secara tahunan (yoy).

Sementara itu, berdasarkan penggunaan barangnya, seluruh impor mengalami kenaikan kecuali impor barang modal. Secara rinci, impor konsumsi mencapai US$1,27 miliar, naik 43,80 persen secara bulanan  (mtm) dan naik 10,66% secara tahunan (yoy).

"Selama bulan lalu, impor dari Tiongkok, Hong Kong, dan Taiwan mengalami kenaikan, masing-masing sebesar US$ 1 miliar, US$19,17 juta, dan US$143,1 juta,' jelasmya.

Sementara itu kegiatan impor dari Jepang, Kanada, dan Thailand mengalami penurunan masing-masing US$76,2 juta, USD 41 juta, dan US$40 juta.

Halaman:

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

Kebakaran Toko di Mampang Semalam, 7 Orang Tewas

Jumat, 19 April 2024 | 14:25 WIB
X