Gerak Cepat Bikin Destinasi Wisata Unggulan Selain Bali

- Selasa, 17 September 2019 | 15:39 WIB
Pemandangan ciamik Labuan Bajo (Kemenpar)
Pemandangan ciamik Labuan Bajo (Kemenpar)

Selama hampir periode bulan Agustus dan September, Presiden Joko Widodo, bolak-balik menengok proyek destinasi pariwisata prioritas yang ingin dibangun era-nya di empat provinsi.

Langkah tersebut, sebagai cara Joko Widodo, mempercepat menarik 20 juta wisatawan asing ke dalam negeri. Indonesia saat ini masih kalah di bandingkan Thailand, dalam mendatangkan turis, padahal Indonesia memiliki banyak destinasi ciamik selain Bali.

Jokowi memerintahkan percepatan pembangunan destinasi setara Bali terutama untuk Danau Toba di Sumatera Utara, Borobudur di Jawa Tengah, Mandalika di Nusa Tenggara Barat dan Labuan Bajo di Nusa Tenggara Timur yang disebutnya sebagai destinasi super prioritas.

Dalam Rencana Kerja Pemerintah Tahun 2020, Pemerintah menargetkan kunjungan Wisman pada tahun 2019 sebanyak 17,5 juta orang, dan pergerakan wisatawan nusantara sebanyak 308 juta perjalanan serta target penerimaan devisa sebesar US$20 juta dollar.

Sedangkan pada tahun 2020, target kunjungan Wisman sebanyak 18,5 juta orang, dan pergerakan wisatawan nusantara sebanyak 310 juta perjalanan serta target penerimaan devisa adalah sebesar US$21 juta.

Paling tidak, mengejar target tersebut, dua kementerian, yaitu Kementerian Perhubungan (Kemenhub) dan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) pada tahun 2019-2020 menggelontorkan anggaran sebesar Rp4,6 triliun untuk mengembangkan Kawasan Pariwisata Super Prioritas di tanah air.

-
Jokowi di Candi Borobudur (setkab.go.id)

Anggaran sebesar Rp4,6 triliun itu terdiri dari anggaran Kemenhub sebesar Rp2,9 triliun, dan anggaran Kementerian PUPR sebesar Rp1,7 triliun.

Anggaran di Kementerian Perhubungan, difokuskan untuk pemberian layanan subsidi operasional angkutan antarmoda dan angkutan penyeberangan, pengadaan fasilitas perlengkapan keselamatan jalan, pembangunan dermaga danau pada kawasan pariwisata dan Pembangunan kapal Ro-Ro dan Bus Air.

Lalu, pembangunan jalur KA menuju kawasan pariwisata, reaktivasi jalur kereta pariwisata, dan Konektivitas jaringan kereta api dan menuju ke Bandara.

Selain itu, perpanjangan dermaga dan pengerukan kedalaman alur agar kapal cruise dapat bersandar dan pemberlakuan terminal pelabuhan laut pada destinasi pariwisata, yang tidak  tidak bercampur dengan terminal angkutan barang. Sedangkan untuk Transportasi Udara.

Tidak ketinggalan, melakukan perpanjangan runway dan apron untuk dapat didarati pesawat narrow body (sekelas B-737), membuka jalur penerbangan internasional dan peningkatan konektivitas rute dari dan menuju ke lokasi pariwisata.

Sedangkan, dalam kesediaan infrastruktur difokuskan pada peningkatkan konektivitas, sumber daya air, perumahan dan permukiman kawasan pariwisata.

"Sektor pariwisata diharapkan menjadi sektor andalan untuk mendatangkan devisa, membuka lapangan kerja serta meningkatkan pertumbuhan ekonomi lokal,” tegas Basuki.

Bukan hanya di 2019, tetapi anggaran gede juga bakal digelontorkan pada 2020. Paling tidak, Kementerian Perhubungan mendapatkan tambahan anggaran sebesar Rp441,5 miliar untuk membangun infrastruktur transportasi di destinasi wisata prioritas.

Halaman:

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

X