Mengenal Teori Crack, Teori Buatan BJ Habibie

- Kamis, 12 September 2019 | 12:14 WIB
Antara
Antara

Kehebatan BJ Habibie di bidang teknologi sudah tidak diragukan lagi. Ia bahkan sampai dijuluki sebagai bapak teknologi. BJ Habibie bahkan memiliki lebih dari 45 hak paten.

Teori Keretakan atau Crack merupakan salah satu penemuan BJ Habibie yang paling fenomenal. Bahkan, teori ini masih dipakai oleh dunia penerbangan hingga saat ini. Karena penemuan ini pula, BJ Habibie dijuluki sebagai Mr Crack.

Habibie dikenal sangat mumpuni dalam menghitung crack propagation on random hingga ke atom-atom pesawat terbang. Teori Crack sendiri ditemukan oleh Habibie pada tahun 1960-an. Saat itu, pesawat terbang belum secanggih sekarang.

Adapun yang menjadi latar belakang penemuan ini yaitu karena banyaknya kecelakaan pesawat akibat kelelahan yang dialami oleh bodi pesawat. Titik rawan kelelahan pada bodi pesawat biasanya terjadi pada sambungan antara sayap dan badan pesawat.

Hal tersebut disebabkan karena bagian inilah yang terus-menerus mengalami guncangan keras. Baik itu saat take off ataupun saat landing. Saat pesawat mulai take off, sambungannya bakal menerima tekanan udara yang besar.

Bagian itulah yang bakal menanggung hempasan tubuh pesawat saat melakukan landing. Kemudian, kelelahan pun terjadi, dan itu merupakan awal dari keretakan atau crack. Keretakan tersebut akan semakin memanjang setiap harinya.

Kondisi ini pun bisa berakibat fatal, sayap pesawat bisa saja patah. Permasalahan inilah yang membuat BJ Habibie datang untuk memberikan solusi. BJ Habibie yang menemukan bagaimana cara bekerja titik crack tersebut.

Dengan teorinya tersebut, dia berhasil menghitung crack secara rinci hingga pada hitungan atomnya. Dengan Teori Crack ini, porsi rangka baja pesawat dapat dikurangi dan diganti dengan dominasi alumunium. Hal ini juga akan mengurangi bobot pesawat 10 persen tanpa berat penumpang dan bahan bakar.

Editor: Administrator

Rekomendasi

Terkini

X