Indonesia Jajaki Kerja Sama Transportasi dengan Korea Selatan

- Senin, 15 November 2021 | 16:15 WIB
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi di sela pertemuan dengan Minister for Land, Infrastructure and Transport (MOLIT) Korea Mr. Noh Hyeong Ouk secara daring, pada Senin (15/11/2021). (Kementerian Perhubungan)
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi di sela pertemuan dengan Minister for Land, Infrastructure and Transport (MOLIT) Korea Mr. Noh Hyeong Ouk secara daring, pada Senin (15/11/2021). (Kementerian Perhubungan)

Indonesia tengah menjajaki kerja sama dengan Korea Selatan di bidang transportasi. Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan, pihaknya telah membahas hal ini dengan Minister for Land, Infrastructure, and Transport (MOLIT) Korea Selatan, Noh Hyeong Ouk, dalam pertemuan bilaterang dalam kerangka acara Global Infrastructure Corporate Conference 2021 secara daring, Senin (15/11/2021).

"Pada pertemuan tersebut, Indonesia menjajaki peluang kerja sama pembangunan infrastruktur transportasi maupun pengembangan sumber daya manusia di semua sektor antara kedua negara," kata Budi Karya dalam keterangan tertulis, Senin (15/11/2021).

Menurutnya, Indonesia memiliki sejumlah proyek pembangunan infrastruktur transportasi yang dapat dikembangkan melalui skema Public Private Partnership (PPP). Proyek-proyek yang dimaksud di antaranya, pembangunan pelabuhan, bandara, peningkatan transportasi darat, transportasi perkotaan, dan transportasi massal cepat.

Di sektor transportasi darat, Kemenhub tengah mengembangkan terminal multi-fungsi untuk membentuk sistem transportasi jalan yang efektif.

Pada transportasi perkotaan, Kemenhub tengah mengembangkan konsep pembangunan berorientasi transit/TOD, untuk mengurangi penggunaan mobil pribadi dan mengintegrasikan jaringan transportasi umum massal.

Guna mengembangkan kemampuan sumber daya manusia pada politeknik dan akademi yang berada dibawah naungan Kemenhub, Budi menyampaikan keinginan untuk menjalin kerja sama antara Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Perhubungan dengan MOLIT Korea. Program kerja sama yang diharapkan berupa program magang bagi dosen untuk meningkatkan keterampilan mengajar serta mencari peluang beasiswa, kursus singkat, dan benchmarking untuk para siswa atau taruna.

“Kami terbuka untuk mencari peluang seperti pelatihan untuk pelatih, penelitian bersama, dan peluang kerja dan karir bagi lulusan,” katanya.

Budi Karya juga menyampaikan apresiasi kepada pemerintah Korea atas kerja sama pengembangan sistem transportasi di Indonesia. Ada dua proyek yang dikembangkan bersama Korea, dalam bentuk hibah kerja sama Official Development Assistance (ODA) Program, yaitu Master Plan for Improving Bus Terminal in the Republic of Indonesia and implementing Intelligent Transport System (ITS) as pilot projects, dan Basic Design and Pilot Project of Bus Information Management System (BIMS) for Jakarta.

Selain itu, Korea juga memberikan bantuan pendanaan (loan) di sektor transportasi laut, yaitu Development and Improvement of Aids to Navigation (AtoN) yang berupa kegiatan pembangunan Sarana Bantu Navigasi Pelayaran (SBNP) dari Economic Development Co-operation Fund (EDCF).

Pendaan tersebut untuk meningkatkan kehandalan SBNP, melalui program pembangunan dan replacement untuk delapan unit menara suar dan 93 unit rambu suar yang tersebar di 20 distrik navigasi.

Di bidang transportasi kereta api, Korea melalui KOICA (Korea International Coorperation Agency) memberikan dana hibah kepada Ditjen Perkeretaapian untuk meningkatkan kemampuan kapasitas/capacity building di LRT Jakarta.

“Kami juga menawarkan partisipasi dan kerjasama pengembangan infrastruktur transportasi perkeretaapian lainnya seperti di wilayah Sumatera Utara, Bali, Surabaya,” ujarnya.

Artikel Menarik Lainnya :

Editor: Gema Trisna Yudha

Tags

Rekomendasi

Terkini

X