Beberapa pertanyaan aneh muncul dalam tes peralihan kepegawaian Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menjadi Aparatur Sipil Negara (ASN).
Janggalnya pertanyaan-pertanyaan tersebut memancing kekecewaan, termasuk dari mantan juru bicara KPK, Febri Diansyah.
Beberapa pertanyaan yang diajukan untuk pegawai KPK dalam sesi wawancara untuk menjadi ASN di antaranya 'Kalau pacaran kamu gimana?, 'Bersedia lepas jilbab?' hingga 'Bersediakah menjadi istri kedua?'
Begitu mengetahui ini, saya benar2 ga tau harus bcara apa..
— Febri Diansyah (@febridiansyah) May 7, 2021
Wawasan Kebangsaan apa yg ingin dilihat dr pertanyaan ke pegawai perempuan “apakah bersedia lepas jilbab?”
Smg segera ada klarifikasi resmi KPK, Kemenpan & BKN ttg Tes Wawasan Kebangsaan ini.https://t.co/3V0GL9UJ9X
Beberapa netizen di Twitter juga merasa kesal dengan kejanggalan pertanyaan dalam tes tersebut hingga hashtag #Bersedia Lepas Jilbab menjadi trending topic.
Baca Juga: Tes Wawasan Kebangsaan Pegawai Terlanjur Bikin Heboh, KPK Akhirnya 'Buang Badan'
Not good day for gender equality in Indonesia:
— Yenni Kwok (@yennikwok) May 7, 2021
The “nationality test” for anti-graft employees asks sexist questions such as “Why are you not married?”, “Are you willing to be taken as a second wife?” or “How do you spend time with your boyfriend?” https://t.co/vStlvb34ng
Salah satu pegawai KPK bahkan mengaku khawatir dengan bagaimana hasil tes kebangsaan tertulis dan wawancara yang dilakukannya sejak dua bulan terakhir.
Ia mengaku mendapatkan pertanyaan-pertanyaan yang tidak sesuai dengan materi kebangsaan baik saat ter tertulis maupun wawancara. Meski tak semua pegawai mendapatkan pertanyaan janggal tersebut.
"Sebenernya tesnya sudah dari 2 bulan lalu tes tulis sama wawancara namanya tes kebangsaan cuma emang isinya bener-bener beda bukan tentag kebangsaan," ujar salah satu pegawai KPK kepada Indozone.
"Saya juga ditanya kalo pacaran ngapain aja terus islamnya islam apa," tambahnya.
KPK sendiri sebelumnya menyebut jika seluruh materi untuk tes wawancara disusun oleh Badan Kepegawaian Negara (BKN) dan beberapa institusi lain.
"Semua alat tes berupa soal dan materi wawancara disusun oleh BKN bersama lembaga-lembaga tersebut. Sebelum melaksanakan wawancara telah dilakukan penyamaan persepsi dengan pewawancara dari beberapa lembaga tersebut," kata Plt Juru Bicara KPK Ali Fikri dilansir ANTARA, Jumat (7/5/2021).