Aksi Marah Risma di Gorontalo Dinilai Tak Tepat, Pengamat: Lebih Baik Mundur dari Mensos!

- Minggu, 3 Oktober 2021 | 12:23 WIB
Menteri Sosial Tri Rismaharini. (ANTARA FOTO/Biro Pers Setpres/Rusman/Handout).
Menteri Sosial Tri Rismaharini. (ANTARA FOTO/Biro Pers Setpres/Rusman/Handout).

Aksi marah-marah yang dilakukan oleh Mensos Tri Rismaharini atau Risma saat rapat di Gorontalo menuai polemik. Salah satu pengamat politik, Ujang Komarudin menilai aksi marah-marah Risma tidak ada gunanya dan tidak menjadi solusi dalam mengatasi masalah.

"Marah-marah itu bukan solusi, justru akan menambah beban dan masalah baru," kata Ujang saat dihubungi INDOZONE, Minggu (3/10/2021).

Ujang menyebut jika Risma hanya bisa marah-marah lebih baik mundur dari jabatan Mensos. Sebab, seluruh persoalan disebutnya tidak akan selesai hanya dengan marah-marah.

"Jika hanya bisa marah-marah lebih baik mundur dari Mensos saja. Karut-marut soal PKH dan lain-lain itu tidak mungkin bisa beres dan selesai dengan cara marah-marah," kata Ujang.

Baca Juga: 4 Orang Tewas dalam Pertempuran Antar Anggota Separatis di Yaman

"Tak ada persoalan yang bisa dibereskan hanya dengan marah-marah. Pemimpin itu bukan marah-marah, tapi memberi keteladanan," sambungnya.

Lebih jauh Ujang menyebut aksi marah-marah yang dilakukan oleh Risma hanya akan membuat orang lain tidak simpati. Parahnya, aksi tersebut bisa dinilai sebagai tanda tidak mampu bekerja dengan baik.

"Marah-marah itu hanya akan membuat orang tak simpati padanya. Marah-marah itu bisa saja merupakan tanda tak mampu, tanda tak mempu bekerja dengan baik makanya memicu Gubernur Gorontalo berkomentar," kata Ujang.

Sekedar informasi, sebuah video sempat viral dilini masa memperlihatkan aksi Mensos Risma yang naik pitam saat rapat di Gorontalo. Aksi marah-marah Risma berkaitan dengan persoalan urusan data.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Edi Hidayat

Tags

Rekomendasi

Terkini

Berawal Saling Tatap, ODGJ Bacok Tetangga di Kepala

Selasa, 23 April 2024 | 19:30 WIB
X