Kronologi Janda yang Disekap & Leher Dirantai Besi di Medan, Kabur saat Temannya Tertidur

- Sabtu, 24 April 2021 | 12:38 WIB
Rina Lesmana Boru Simanungkalit korban penganiayaan (YouTube/ matabangsa)
Rina Lesmana Boru Simanungkalit korban penganiayaan (YouTube/ matabangsa)

Rina Lesmana Boru Simanungkalit (35 tahun) warga Tangguk Bongkar 6, Kecamatan Mandala, Kota Medan, menceritakan kisah sadis yang menimpanya saat disekap dan disiksa teman prianya karena telah menolak cintanya

Janda anak dua itu menceritakan, awalnya ia berhasil kabur dari ancaman teman prianya, Maniur Sihotang (43 tahun) warga Jalan perguruan Mandala, Kota Medan, yang hendak membunuhnya. 

Ia pergi saat Maniur dalam keadaan tertidur dan langsung melapor ke rumah Kepala lingkungan 2 Tegal Sari Mandala 2, di Jalan Tangguk bongkar 1, Jumat dini hari (23/4/2021), sekitar pukul 02.30 WIB.

"Saya kemari mau melapor pak dan meminta perlindungan, ada teman pria saya menyekap dan menyiksa saya secara sadis. Serta menegaskan ingin membunuh saya. Saya lari ketika pelaku saya lihat tertidur," kata Rina saat melaporkan hal tersebut ke kepala lingkungan, seperti dikutip Indozone, Sabtu (24/4/2021).

Rina mengaku, awal penyiksaan itu terjadi sejak seminggu yang lalu, saat Maniur menyatakan perasaannya dan mengajak Rina menjalin asmara untuk berumah tangga, di kos-kosan Jalan Tangguk Bongkar, yang merupakan rumah warisan ibu Maniur.

Namun, Rina menolak ajakan tersebut karena mengetahui bahwa Maniur memiliki sifat yang kasar dan juga diduga pengguna narkoba. Sehingga ia pun akhirnya menjaga jarak dengan Maniur.

Tak beberapa lama, tepatnya pada Selasa (20/4/2021), Maniur yang tak terima dengan penolakan tersebut pun menculik anak Rina yang masih berusia 7 tahun dan dijadikannya sebagai sandera agar Rina mau menuruti keinginannya. 

Rina pun lalu datang ke kos-kosan Jalan Tangguk Bongkar, dan langsung disekap dan disiksa oleh Maniur karena menolak cintanya. 

"Beberapa bulan lalu, saya jaga jarak dengan pelaku. Tetapi pelaku nekat, mendatangi rumah orangtua saya dan menculik anak saya, serta menjadikan anak saya sandera agar menuruti keinginannya. Bahkan anak saya mengalami kekerasan dengan ditunjang dari atas lantai 2," jelas Rina. 

Rina mengaku ketakutan melaporkan kejadian itu ke polisi karena diancam akan dibunuh oleh Maniur.

"Kepala saya pecah, kaki dan sejumlah tubuh  saya ditikam pakai obeng dan tang. Bahkan punggung saya dihantam pakai rantai besi ini," ujar Rina. 

Dalam video yang beredar di media sosial, Rina menceritakan penyiksaan itu sambil menangis terisak-isak dan kesakitan. 

Ia tampak mengenakan pakaian seadanya, dengan leher masih terikat kalung rantai yang digembok, luka lebam sekujur tubuh dan bagian wajah tepatnya di pipi sebelah kiri dan kepala berlumuran darah, sambil menangis terisak menceritakan kejadian yang dialaminya.

Kini kasus tersebut pun telah ditangani oleh Polsek Medan Area, dan telah berhasil menangkap Maniur di kediamannya saat sedang tertidur pulas. 

Halaman:

Editor: Administrator

Rekomendasi

Terkini

X