Mendag: Ini Evolusi Luar Biasa dari Indonesia

- Kamis, 23 Desember 2021 | 16:24 WIB
Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi menyampaikan paparannya saat mengikuti Raker dengan Komisi VI DPR di Kompleks Parlemen, Jakarta, Senin (13/12/2021). (ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja)
Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi menyampaikan paparannya saat mengikuti Raker dengan Komisi VI DPR di Kompleks Parlemen, Jakarta, Senin (13/12/2021). (ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja)

Menteri Perdagangan (Mendag) Muhammad Lutfi mengatakan Indonesia akan mencatat rekor ekspor tahun ini. Menurutnya, hal ini menunjukkan Indonesia tengah berevolusi, mengingat terjadi perubahan komoditas ekspor dari yang selama ini dilakukan. 

Lutfi menjelaskan, rekor yang dicatat Indonesia terbukti dari nilai ekspor yang telah mencapai US$209 miliar hingga November 2021. Angka tersebut merupakan nilai ekspor tertinggi setelah pada 2011 Indonesia mencetak rekor sebesar US$203,5 miliar.

"Bisa dibayangkan, kalau ekspor pada Desember konsisten dengan 11 bulan pertama, artinya ekspor Indonesia akan menembus 230 miliar dolar AS," ujar Mendag dalam konferensi pers secara hibrida, Kamis (23/12/2021).

Menurut Mendag, angka tersebut menunjukkan Indonesia akan mencetak rekor dan menandakan ekspor RI kini berevolusi dari ekspor komoditas primer, menjadi komoditas industri pengolahan.

"Jadi, kalau kita lihat tahun 2011 itu tiga dari lima produk yang diekspor adalah komoditas primer atau barang-barang tambang, seperti batubata, karet, dan bijin logam. Tahun ini pertumbuhannya sudah berevolusi menjadi bahan industri," ujarnya.

Menurutnya, saat ini komoditas besi baja menjadi salah satu primadona ekspor saat ini. Dia mengaku tak menyangka hal ini, mengingat tak ada tanda-tanda komoditas tersebut akan menjadi incaran pada 10 tahun yang lalu.

"Produk lain yaitu elektronik, dan yang selalu menjadi pujaan saya adalah otomotif. Jadi ini adalah evolusi yang luar biasa dari Indonesia," ujar Lutfi.

Karena itu, dia memproyeksi surplus neraca perdagangan hingga akhir 2021 akan mencapai minimal US$37 miliar. Berdasarkan data hingga November 2021, surplus neraca perdagangan mencapai US$34,32 miliar.

"Kalau kita lihat tahun ini, defisit migas kita akan mencapai 12 miliar dolar AS. Tapi, surplus nonmigas kita akan lebih dari US$45 miliar. Saya berkeyakinan bahwa surplus kita tahun ini setidaknya akan mencapai US$37 miliar," kata Lutfi.

Artikel Menarik Lainnya :

Editor: Gema Trisna Yudha

Tags

Rekomendasi

Terkini

X