Pilunya Nasib Warga Korban Erupsi Semeru, Tinggalkan Rumah Malah Jadi Korban Penjarahan

- Jumat, 10 Desember 2021 | 09:55 WIB
Seorang ibu curhat menjadi korban penjarahan usai erupsi Semeru (Twitter/@Mei2Namaku)
Seorang ibu curhat menjadi korban penjarahan usai erupsi Semeru (Twitter/@Mei2Namaku)

Benar-benar keterlaluan. Di tengah bencana alam erupsi yang menimpa warga sekitar lereng Gunung Semeru, masih ada yang tega menjarah harta sesamanya.

Viral di media sosial curhatan seorang ibu yang menjadi korban penjarahan. Ibu ini merupakan warga Curah Kobokan, Candipuro, Lumajang.

Kepada seorang pria, ibu tersebut mengaku bahwa dua hewan ternaknya berupa kambing dijarah orang tak dikenal.

"Berikut adalah warga Curah Kobokan yang menjadi korban erupsi Gunung Semeru dan sedikit barangnya dijarah oleh orang tak bertanggung jawab. Monggo bu apa saja barang yang hilangnya?," kata si perekam.

"Kambing jantan satu, kambing betina yang lagi bunting satu," jelas emak-emak itu.

Selain itu, dia juga menambahkan bahwa tetangganya juga menjadi korban pencurian, yaitu kulkasnya diambil.

"Punya tetangga kulkas diambil," katanya.

Sementara itu, berdasarkan penjelasan seorang personel BPBD Kabupaten Malang, Sarianto, warga Dusun Sumbersari Kamar A, Desa Supiturang, Kecamatan Pronojiwo, Kabupaten Malang, juga mengalami penjarahan.

"Warga banyak curhat ke relawan dan kami, jika barang-barangnya banyak yang hilang, seperti kompor sampai ayam," kata Sarianto kepada wartawan di lokasi, Kamis (9/12/2021).

Hal ini disampaikan warga ketika petugas BPBD sedang membantu mengevakuasi barang-barang milik warga, karena rumahnya tak bisa ditempati. Namun, warga tidak melaporkan peristiwa penjarahan ini kepada kepolisian.

Untuk itu, petugas di lapangan akan tetap bersiaga agar tidak ada lagi kasus penjarahan barang berharga milik warga korban erupsi Semeru.

"Pencegahan kami adalah bertahan di lokasi sampai malam. Sekaligus menghalau warga tak memiliki kepentingan ke lokasi terdampak atau warga yang ingin selfie di lokasi kejadian. Jadi seperti memblokade," ungkapnya.

Hingga saat ini, kebanyakan warga masih enggan kembali ke rumah masing-masing karena masih trauma. Mereka lebih memilih tinggal di pengungsian atau di rumah sanak keluarga.

Halaman:

Editor: Zega

Tags

Rekomendasi

Terkini

Berawal Saling Tatap, ODGJ Bacok Tetangga di Kepala

Selasa, 23 April 2024 | 19:30 WIB
X