Proyek Infrastruktur Disikat BUMN, Kontraktor Swasta Mati Kutu

- Selasa, 5 November 2019 | 07:05 WIB
Proyek Jambaran-Tiung Biru (JTB) yang dikelola oleh PT PEPC merupakan salah satu Proyek Strategis Nasional (Antara/Rivan Awal Lingga).
Proyek Jambaran-Tiung Biru (JTB) yang dikelola oleh PT PEPC merupakan salah satu Proyek Strategis Nasional (Antara/Rivan Awal Lingga).

Gabungan Pelaksana Konstruksi Indonesia (Gapensi) mengeluhkan keberpihakan pemerintah terhadap pertumbuhan sektor jasa konstruksi swasta di Indonesia. Meski proyek infrastruktur terus digenjot pemerintah, tetapi kenyataannya tidak memberikan manfaat secara luas ke sektor jasa konstruksi non-BUMN. 

Gapensi mengeluh karena terjadi monopoli proyek infrastruktur oleh anak hingga cicit perusahaan BUMN. Padahal, ada sebuah aturan yang menyebut nilai proyek pemerintah di bawah Rp100 miliar tidak boleh digarap perusahaan jasa konstruksi BUMN. 

"Ada satu masalah yang jadi fundamental di konstruksi, masalahnya adalah pekerjaan konstruksi itu dikuasai BUMN, tidak dicapai pengusaha-pengusaha swasta,” kata Wakil Ketua Umum V Gapensi, La Ode Saiful Akbar, di Jakarta, Senin (4/11).  

La Ode mengungkapkan, selama ini jasa konstruksi swasta hanya terlibat di proyek infrastruktur sebatas menjadi sub kontraktor saja. Hal itulah yang kemudian menyebabkan perkembangan bisnis jasa konstruksi swasta tidak terjadi. 

“Oke benar, realisasinya di atas Rp100 miliar, tetapi itu induk, tetapi anak usaha dan cicit, itu Rp100 miliar ke bawah. Akhirnya pengusaha (swasta) nasional tidak dapat apa-apa,” ungkap La Ode. 

Permasalahan lain yang muncul ketika swasta menjadi sub kontraktor perusahaan BUMN adalah keterlambatan pembayaran proyek yang sudah dikerjakan. Hal itu kemudian menggerus likuiditas dari perusahaan jasa konstruksi swasta.

Bahkan, tingkat kredit bermasalah atau non performing loan (NPL) pengusaha swasta pun menjadi semakin tinggi akibat pembayaran proyek yang tersendat.

"Pembayaran BUMN paling cepat tiga bulan. Kadang enam bulan. Kami pengusaha swasta yang meminjam ke bank, pembayaran jadi lambat, berdampak lah pada NPL,” pungkasnya. (SN)

Artikel Menarik Lainnya

Editor: Administrator

Rekomendasi

Terkini

X