Dongkrak Perekonomian 2020, Jokowi Berharap Peran Swasta Lebih Besar

- Jumat, 29 November 2019 | 09:17 WIB
Presiden Joko Widodo menyampaikan pidatonya dalam Pertemuan Tahunan Bank Indonesia (PTBI) 2019 di Jakarta, Kamis (28/11) malam. (Antara/Aditya Pradana Putra)
Presiden Joko Widodo menyampaikan pidatonya dalam Pertemuan Tahunan Bank Indonesia (PTBI) 2019 di Jakarta, Kamis (28/11) malam. (Antara/Aditya Pradana Putra)

Presiden Jokowi menyampaikan bahwa masih terdapat ruang dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi Indonesia di 2020, salah satunya dengan mendorong peran sektor swasta. Hal ini mengingat APBN hanya memiliki kontribusi 14,5 persen saja terhadap pertumbuhan ekonomi. 

"Untuk itu, dalam kondisi perekonomian global yang belum kondusif, bauran kebijakan Bank Indonesia yang telah ditempuh pada 2019, harus semakin diperkuat tahun depan (2020)," ujar Jokowi di Jakarta, Kamis (28/11) malam. 

Bank Indonesia sendiri sebelumnya telah merilis, setidaknya ada 6 (enam) fokus kebijakan yang akan ditempuh dalam menjaga stabilitas ekonomi dan mendorong momentum pertumbuhan. 

Pertama, kebijakan moneter tetap akomodatif. Kedua, kebijakan makroprudensial yang akomodatif akan ditempuh untuk mendorong pembiayaan ekonomi. Ketiga, kebijakan sistem pembayaran difokuskan pada penguatan instrumen dan infrastruktur publik berbasis digital. 

"Caranya adalah dengan melakukan 5 inisiatif Sistem Pembayaran Indonesia (SPI), yaitu pengembangan open banking, penguatan konfigurasi sistem pembayaran ritel, penguatan infrastruktur pasar keuangan, pengembangan infrastruktur publik untuk data dan penguatan framework pengaturan, perizinan, dan pengawasan," ujar Gubernur BI, Perry Warjiyo dalam kesempatan yang sama.  

Selain itu, lanjut Perry, sebagai dukungan BI dalam integrasi ekonomi dan keuangan digital secara nasional, pihaknya juga mendiseminasikan arah kebijakan SPI kedepan melalui publikasi buku Blueprint Sistem Pembayaran Indonesia 2025. 

Kemudiam fokus keempat yaitu kebijakan pendalaman pasar uang diperkuat untuk mendukung efektivitas kebijakan moneter dan makroprudensial yang akomodatif. Kelima, Kebijakan Pemberdayaan Ekonomi Syariah dan UMKM agar menjadi sumber pertumbuhan baru ekonomi Indonesia.

"Terakhir adalah memperkuat sinergi dengan fokus pada kebijakan makroekonomi dan sistem keuangan, transformasi ekonomi untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dan memperkuat struktur ekonomi, kemudian melakukan inovasi digital untuk mendukung integrasi ekonomi dan keuangan digital," pungkasnya.

Artikel Menarik Lainnya

Editor: Administrator

Rekomendasi

Terkini

Gempa 5,3 Magnitudo Guncang Gorontalo Dini Hari

Kamis, 25 April 2024 | 14:57 WIB
X