Anggota DPR dari Fraksi Partai Golkar, Ace Hasan Syadzily menyatakan menolak rekomendasi Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) soal pemilihan presiden dan wakil presiden (Pilpres) oleh MPR.
"Partai Golkar masih konsisten menginginkan semangat reformasi adalah pemilihan presiden secara langsung," ucapnya, Jumat (29/11) saat dihubungi.
Menurutnya, jika alasan pemilihan presiden secara langsung akan berimbas pada biaya politik yang terlalu mahal tidak tepat.
"Agar biaya politik tidak mahal tetapi kedaulatan rakyat sebagai pemegang kekuasaan tertinggi ada pada rakyat karena suara rakyat adalah suara Tuhan itu betul-betul bisa dihawantah di dalam kehidupan demokrasi kita," ungkapnya.
Dia mengatakan pilpres secara langsung merupakan bentuk perwujudan dari kedaulatan rakyat. "Soal pandangan PBNU seperti itu ya serahkan kepada PBNU. Masing-masing organisasi punya pandangannya sendiri," katanya.