PHK 430 Karyawan, Gojek Berikan Pesangon hingga Laptop

- Rabu, 24 Juni 2020 | 10:58 WIB
Ilustrasi fitur layanan Gojek. (INDOZONE/M. Fadli)
Ilustrasi fitur layanan Gojek. (INDOZONE/M. Fadli)

Manajemen Gojek terpaksa melakukan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) terhadap 430 orang karyawannya, setelah manajemen memutuskan untuk menutup dua layanan yaitu GoLife dan juga GoFood Festival. 

Penutupan pada layanan non utama itu dilakukan menyusul penurunan kinerja dari layanan tersebut di masa pandemi. Hal itu kemudian membuat manajemen memutuskan untuk fokus pada layanan utama saja, sebagai bagian dari strategi perusahaan untuk survive di tengah masa pandemi virus corona ini. 

Chief Corporate Affairs Gojek, Nila Marita mengatakan, terhadap karyawan Gojek yang terdampak dengan keputusan ini, akan mendapat benefit termasuk pesangon di atas standar yang ditetapkan pemerintah. Bahkan, karyawan yang di PHK tersebut diperbolehkan memiliki fasilitas Laptop inventaris, untuk menunjang mereka dalam mencari pekerjaan baru setelah tidak aktif bekerja pada Gojek. 

"Karyawan dapat tetap memiliki laptop mereka untuk membantu mencari peluang lain," ujar Nila kepada Indozone, saat dihubungi pada Rabu (24/6/2020). 

Nila menjelaskan, benefit yang diberikan manajemen Gojek bagi karyawan yang terdampak PHK. Pertama adalah pemberian pesangon. Menurutnya, keberlangsungan finansial menjadi perhatian terbesar saat ini. Karyawan yang terdampak akan menerima pesangon. 

"Kami menetapkan minimum gaji empat pekan ditambah tambahan empat pekan gaji untuk setiap tahun lamanya bekerja," ujar Nila. 

Kemudian untuk pembayaran gaji selama periode pemberitahuan. Nila menyebut manajemen Gojek tidak mewajibkan karyawan yang terdampak untuk bekerja saat sudah memasuki periode pemberitahuan. Hal itu dilakukan supaya karyawan dapat fokus memikirkan mengenai rencana mereka di masa mendatang. 

"Namun, kami tetap akan membayar gaji mereka secara penuh," tegasnya. 
 

Benefit selanjutnya, kata Nila, yaitu equity arrangement. Menurutnya, masa tunggu (annual cliff) bagi karyawan yang memiliki hak kepemilikan saham akan dihapus, sehingga karyawan yang meninggalkan Gojek dapat memiliki saham di perusahaan yang telah mereka bangun.

"Gojek juga akan membayarkan cuti tahunan yang tidak digunakan, selain juga hak-hak lainnya termasuk cuti melahirkan," ungkapnya. 

Manajemen Gojek, kata dia, juga melakukan perpanjangan asuransi kesehatan. Menurut Nila, manajen sangat menyadari bahwa di tengah krisis kesehatan global ini, Gojek ingin memastikan bahwa kebutuhan terkait kesehatan karyawan yang terdampak tetap dapat terpenuhi. 

"Kami akan memperpanjang skema asuransi kesehatan bagi karyawan yang terdampak dan juga bagi keluarga mereka, hingga 31 Desember 2020," jelasnya. 

Tak hanya itu, Gojek juga melakukan perpanjangan program bantuan karyawan. Gojek, kata Nila, sangat memperhatikan kondisi emosional dan psikologis karyawan yang terdampak. Oleh karena itu, pihak manajemen memperpanjang masa dukungan, mencakup program layanan kesehatan mental, finansial, dan konsultasi lainnya selama tiga bulan ke depan. 

"Gojek juga memberikan program outplacement. Disadari bahwa mencari pekerjaan baru tidak pernah mudah, sehingga kami memberikan program outplacement yang akan membantu setiap orang untuk mencari pekerjaan," kata dia.  

Halaman:

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

X