Isu pelakor sudah lama menjadi pembahasan di Indonesia dan biasanya selalu menyisakan kisah-kisah menarik. Karena menjadi pihak yang bersalah, pelakor tidak akan terang-terangan memperlihatkan dirinya.
Namun, kini para pelakor sepertinya mulai bersatu dan mendirikan grup Komunitas Pelakor Indonesia di Facebook. Tidak hanya diisi oleh pelakor, grup ini juga dihuni oleh para istri yang suaminya pernah direbut pelakor.
Cerita-cerita di grup ini seputar curhatan mengenai sudut pandang pelakor, kisah para istri sah, hingga postingan yang berujung "baku hantam online".
Berdasarkan penelusuran yang dilakukan oleh INDOZONE, grup ini dibuat pada tahun 2016 silam. Pada tahun 2018, grup ini bernama Nazim Travel dan berubah menjadi KOMUNITAS PELAKOR INDONESIA pada 18 Juni 2019.
Ada tiga orang admin yang mengelola grup ini dan mempersilakan para anggotanya untuk "baku hantam" selama tidak rasis.
“Grup ini menjadi tempat silaturahmi untuk para madu dan pembenci pelakor. Silahkan baku hantam di sini asal tidak rasis. Dilarang keras mengunggah gambar tidak senonoh, dilarang ber-iklan, dilarang berpolitik, dilarang hoax dan dilarang menebar berita bohong.
"Apabila ada status dan gambar yang tidak berkenan di hati kalian, silahkan laporkan ke admin, akan kami delete permanen dan dikeluarkan dari anggota group secara tidak hormat, terima kasih. NB..akun fake dilarang masuk,” demikiatn keterangan grup Facebook Komunitas Pelakor Indonesia.
Dilihat pada hari Jumat (26/6/2020), jumlah anggota grup ini telah mencapai angka 12 ribu dan sepertinya akan terus bertambah. Beragam curhatan menghiasi diskusi di grup Komunitas Pelakor Indonesia ini.
Misalnya, ada curhatan seorang janda 1 anak yang merasa pria beristri lebih menarik dibandingkan lajang dan berniat untuk menjadi pelakor.
Ada pula cerita seorang wanita yang membagikan kisah sedih karena suaminya lebih memilih pelakor dibanding dirinya.
Uniknya, tak hanya pelakor dan istri sah, para pria juga ikut menghuni grup ini dan kerap menuliskan unggahan bernada menggoda para pelakor.
