Duh! Tahun Ini, Kualitas Udara di New Delhi Berada di Level Terburuk

- Selasa, 10 November 2020 | 22:15 WIB
Lalu lintas bergerak pada pagi yang berkabut di New Delhi. (Photo/Reuters/Danish Siddiqui)
Lalu lintas bergerak pada pagi yang berkabut di New Delhi. (Photo/Reuters/Danish Siddiqui)

Sepanjang tahun 2020, kualitas udara di ibu kota India, New Delhi, turun hingga level paling buruk. Turunnya kualitas udara tersebut juga memicu keluhan penduduk di media sosial mengenai mata kering, tenggorokan nyeri, dan sulit bernapas di tengah situasi pandemi COVID-19.

Menurut data pemerintah, secara keseluruhan di wilayah Ibu Kota Delhi, indeks kualitas udara yang mencakup hitungan kandungan partikel PM2,5 mencapai angka 488 dari skala 500 catatan tertinggi pada tahun 2020. Sehari sebelumnya berada di angka 477.

Diketahui data tersebut menunjukkan partikulat PM2,5 yang bisa mematikan karena menyebabkan penyakit pembuluh darah jantung dan pernapasan, seperti kanker paru-paru, juga mencapai level yang paling tinggi sejak November 2019. Bahkan telah 30 kali melampaui batas aman menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Baca juga: Video BLACKPINK Dicabut Gegara Panda, Kok Bisa? Ini Alasannya!

Di tengah gelombang pandemi COVID-19 yang ketiga, New Delhi juga menghadapi periode polusi terparah dalam beberapa tahun terakhir.

"Sekitar 85% rumah tangga di Delhi mempunyai setidaknya satu anggota keluarga yang mengeluhkan kesulitan bernapas, dan sejumlah gejala lainnya," kata Sachin Taparia.

Sachin merupakan pendiri LocalCircles, platform yang mensurvei hampir 6.000 keluarga pada 6-9 November mengenai dampak polusi udara. Sementara itu, otoritas setempat juga telah melarang penjualan dan penggunaan petasan menjelang festival Diwali, sebagai bagian dari upaya menekan polusi. Sayangnya, para pengamat lingkungan meminta pemerintah mengambil langkah yang lebih besar.

"Udara di Delhi telah berubah menjadi berbahaya. Pembangkit listrik yang menggunakan batu bara harus dimatikan segera, begitu pula dengan kegiatan konstruksi," kata Vimlendu Jha, pendiri organisasi nonprofit Swechha.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Rekomendasi

Terkini

Gempa 5,3 Magnitudo Guncang Gorontalo Dini Hari

Kamis, 25 April 2024 | 14:57 WIB
X