Cegah Konflik, Kapolda Jambi Turun Tangan Sepakati Tak Ada Pengerahan Massa Pilkada

- Rabu, 9 Desember 2020 | 11:25 WIB
Kapolda Jambi, Irjen A Rachmad Wibowo bersama para tim sukses paslon. (Istimewa)
Kapolda Jambi, Irjen A Rachmad Wibowo bersama para tim sukses paslon. (Istimewa)

Memasuki Pilkada Jambi dua pasangan calon yang maju di pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Sungai Penuh Jambi bersepakat tidak melakukan aksi pengerahan massa demi mencegah kericuhan.

Kapolda Jambi, Irjen A Rachmad Wibowo meminta dua paslon yang maju di Pilwako Sungai Penuh ini harus bersama-sama menahan diri dan selalu menerima apapun hasil yang akan diterima serta tidak melakukan aksi yang memicu konflik.

"Sore ini saya telah bertemu dengan dua paslon di Kota Sungai Penuh ini. Pertemuan ini kita bahas mulai dari persoalan politik uang lalu pengerahan massa dan tidak adanya intimidasi kekerasan. Maka dari itu kita meminta agar kedua kandidat yang maju untuk tidak melakukan hal-hal yang mana dapat membuat merugikan," kata Rachmad usai menemui dua paslon di Kota Sungai Penuh Jambi, Selasa (8/12/2020).

Dalam pertemuan itu, Kapolda juga menegaskan agar dua paslon yang maju juga tidak melakukan pengerahan massa dalam mencegah adanya tindakan intimidasi.

Ia juga berpesan supaya dua paslon yang maju untuk saling ciptakan pilkada aman dan damai.

"Saya minta jangan ada yang namanya intimidasi dilakukan, intimidasi berupa kekerasan baik kepada lawan politik atau petugas bahkan kepada pemilih. Saya harap itu jangan sampai terjadi," ujar Rachmad.

Bahkan dalam mencegah adanya serangan fajar sehari masa pemilihan, Kapolda Jambi sudah memperintahkan seluruh anggotanya yang bertugas di Polres Kerinci untuk menggelar razia di setiap jalan.

Tindakan itu dilakukan polisi supaya mengawasi setiap pergerakan yang mencurigakan bagi-bagi uang.

"Masyarakat jangan takut, razia itu kita lakukan nanti malam untuk antisipasi adanya tindakan serangan fajar jelang pencoblosan besok. Kita ingin Pilkada dapat berjalan sesuai memilih tanpa ada paksaan," kata Rachmad.

Sejauh ini, dari data Bawaslu Jambi dua daerah di Jambi yakni Kerinci dan Sungai Penuh masuk dalam kategori rawan konflik. Pemicu konflik Pilkada itu dapat menyebabkan kericuhan yang bisa membahayakan.

TNI dan Polri saat ini juga telah mengerahkan beberapa pasukannya untuk mengawasi setiap TPS di dua daerah itu dalam antisipasi kericuhan. Bahkan sebanyak seratus personel Brimob Sumsel juga ikut membantu dalam pengamanan disana.

Sementara paslon 01, Ahmadi Zubir mengatakan akan sepakat dengan adanya arahan dari Kapolda Jambi. Ia juga telah berkomitmen untuk menjalani pilkada yang aman damai dan bersih tanpa adanya penggerahan massa, aksi bagi-bagi uang dan tindakan kekerasan.

"Saya rasa kita telah sepakat dengan arahan dan petujuk dari bapak Kapolda Jambi tadi, mudah-mudahan kita bisa menerima hasil pemilu ini dengan aman dan bersih tanpa adanya intimidasi. Kita tidak akan mengerahkan massa untuk menjadikan pilkada damai," ujar Ahmadi.

Selain itu, Fikar Azami dari paslon 02 juga mengatakan hal yang sama dalam pemilu damai di Pilwako Sungai Penuh Jambi. Meski menjadi anak dari Wali Kota Sungai Penuh Jambi, Asafri Jaya Bakri (AJB) ia tak akan mengerahkan massa untuk menjaga kenyamanan dan keamanan pilkada.

Halaman:

Editor: Administrator

Rekomendasi

Terkini

X