Kyal Sin menjadi salah satu demonstran yang tewas ditembak mati militer Myanmar. Gadis yang memiliki nama China Deng Jia Xi tersebut gugur pada Rabu (3/3/2021).
Saat melakukan aksi protes, Kyal Sin ternyata membawa secarik kertas yang dibungkus dengan plastik anti air. Di kertas itu pula ia menuliskan golongan darah dan pesan terakhirnya.
Dia ingin mendonorkan organ tubuhnya untuk orang yang membutuhkan jika dirinya tidak selamat.
"Jika saya terluka dan tidak dapat kembali ke kondisi yang baik, tolong jangan selamatkan saya. Saya akan memberikan bagian kiri tubuh saya yang berguna kepada seseorang yang membutuhkan saya," tulisnya.
Deng Jia Xi, seorang mahasiswa berumur 20 tahun tertembak mati aparat keamanan Myanmar. Saat ditemukan, dia memakai kaos "Everything Will Be OK" & meninggalkan surat yg meminta agar organnya didonasikan. Dia anak tunggal keluarganya.#WhatsHappeningInMyanmar #MilkTeaAlliance pic.twitter.com/9SZuqICGo4
— Margianta S. J. D. (@margianta) March 3, 2021
Saat ditemukan tewas, ia juga memakai baju yang bertuliskan "Every thing will be OK". Tidak seperti makna tulisan di bajunya, kondisi Myanmar masih belum membaik dan justru semakin memanas.
Sejumlah pendemo kudeta Myanmar jadi sasaran kemarahan aparat. Korban tewas akibat demo tersebut juga bertambah.