Tak Bisa Mengungsi Karena Jembatan Rusak, Korban Banjir di Malaka Bertahan di Atap Rumah

- Senin, 5 April 2021 | 21:15 WIB
Dok. Banjir di Adonara (Antara)
Dok. Banjir di Adonara (Antara)

Sejumlah warga di Kabupaten Malaka, NTT yang terisolasi akibat jembatan putus di kawasan tersebut terpaksa menyelamatkan diri dari banjir dengan menaiki atap rumah dan loteng.

Penjabat Bupati Malaka Viktor Manek mengatakan, warga yang terjebak tersebut berada di tiga kecamatan yaitu Kecamatan Malaka Barat, Kecamatan Malaka Tengah, dan Kecamatan Waeliman.

Viktor menjelaskan, di Malaka Tengah, desa yang masih terisolir yakni desa Keilor Bahak, di kecamatan Malaka Barat desa Motaairn, lalu satu desa di kecamatan Weliman desa Orek Wodok.

Di Kecamatan Weliman sendiri, ujar dia, air masih tinggi yakni maksimal mencapai 1 meter karena memang curah hujan juga masih sangat tinggi di kabupaten itu.

Desa di Kecamatan Weliman itu juga ujar dia berada tepat di kali Benanain sehingga petugas evakuasi juga belum bisa turun ke lokasi untuk mengevakuasi warga tersebut.

"Tetapi mereka (tim TNI, Polri, dan SAR, red) tetap berusaha untuk menyelamatkan warga di tiga desa itu," ujar dia.

Saat ini jumlah korban meninggal akibat banjir bandang di Malaka sudah mencapai 4 orang. Satu orang dilaporkan meninggal akibat banjir, sementara tiga orang lagi meninggal akibat terbawa banjir dari gunung.

Hingga saat ini jumlah pengungsi akibat banjir bandang yang menerjang 23 desa di kabupaten itu mencapai 4 ribuan.

"Mereka ditampung di SMP Sabar Subur Betun, SDK Betun, dan beberapa lokasi lainnya. Lokasinya bagus karena sudah disiapkan kasus, sanitasi yang bagus dan juga ada petugas kesehatan," tambah dia.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Rekomendasi

Terkini

Kebakaran Toko di Mampang Semalam, 7 Orang Tewas

Jumat, 19 April 2024 | 14:25 WIB
X