Ibu yang Gorok 3 Anak Kandungnya Meninggal Dunia, Ada Luka di Lehernya, Apa yang Terjadi?

- Senin, 14 Desember 2020 | 20:06 WIB
Ibu kandung yang menggorok leher 3 balitanya di Nias Utara. (Ist)
Ibu kandung yang menggorok leher 3 balitanya di Nias Utara. (Ist)

Marlina Tafona’o (30), ibu yang menggorok tiga anak kandungnya di Dusun II, Desa Banua Sibohou, Kecamatan Namohalu Esiwa, Kabupaten Nias Utara, meninggal dunia usai ditangkap oleh polisi pada 9 Desember 2020.

Marlina dibawa ke RSUD Gunungsitoli untuk dirawat atas luka pada bagian lehernya yang diduga dilakukannya sendiri sebagai upaya bunuh diri.

Setelah mendapatkan perawatan medis, ia dibawa ke Unit PPA Sat Reskrim Polres Nias guna dimintai keterangan. Ia ditangkap dengan Surat Perintah Penangkapan Nomor : Sp. Kap / 96 / XII / Res.1.7./ 2020 / Reskrim.

Pada hari Jumat tanggal 11 Desember 2020, sekitar pukul 21.00 WIB, Marlina dibawa ke RSU Bethesda Gunungsitoli karena mengeluh sakit di perut dan di sana ia hanya dirawat jalan.

Keesokan harinya, pada Sabtu (12/12/2020), sekitar pukul 16.00 WIB, Marlina kembali dibawa untuk berobat di RSUD Gunungsitoli karena muntah dan mengeluh rasa sakit di perut.

Pada hari Minggu tanggal (13/12/2020), sekitar pukul 00.30 WIB, Marlina kembali dibawa kembali ke RSUD Gunungsitoli karena mengeluh sakit di perut dan muntah-muntah, lalu disarankan oleh dokter jaga untuk opname. Kemudian ia menjalani perawatan dan opname di RSUD Gunungsitoli.

Setelah berulang kali muntah-muntah, ia meninggal dunia.

Sebelumnya diberitakan, untuk kali yang entah keberapa, kasus seorang ibu kandung membunuh anaknya kembali terjadi di Indonesia. Lagi-lagi penyebabnya sama: stres karena himpitan ekonomi.

Rabu, 9 Desember 2020, saat orang-orang sibuk mendatangi Tempat Pemungutan Suara (TPS), melibatkan diri dalam Pilkada 2020 yang digelar serentak di berbagai daerah, mencoblos pasangan calon kepala daerah pilihan mereka, seorang wanita di Dusun II Desa Banua Sibohou, Kecamatan Namohalu Esiwa, Kabupaten Nias Utara, mengakhiri hidup tiga anaknya yang masih balita.

Tragis, wanita berusia 30 tahun itu membunuh ketiga anaknya, yakni  YL (5), SL (4) dan DL (2), dengan cara menggorok leher mereka dengan parang. 

Fakta ini menjadi ironi terhadap kasus korupsi yang menjerat Menteri Sosial Juliari Peter Batubara dan Menteri Perikanan dan Kelautan Edhy Prabowo.

Menurut keterangan yang beredar, MT membunuh ketiga buah hatinya itu ketika suaminya, Nofedi Lahagu, berada di TPS.

Nofedi berangkat ke TPS bersama putri sulungnya, serta ayah dan ibunya atau kakek dan nenek dari anaknya. Sedangkan MT, tidak ikut ke TPS. Dia tinggal di rumah, bersama tiga balitanya.

Pukul 12.00 WIB, putri sulung Nofedi dan MT pulang lebih dulu bersama kakek dan neneknya. Sementara Nofedi, masih berada di TPS, asyik mengobrol bersama temannya.

Halaman:

Editor: Administrator

Rekomendasi

Terkini

X